Kantor Samsung Digerebek Terkait Skandal Politik di Korea
Samsung yang menjadi perusahaan terbesar Korea Selatan diduga salah satu di antara kontributor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kejaksaan Korea menggerebek kantor pusat Samsung di Seoul, Selasa, sehubungan dengan skandal penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan pemerintah Korea Selatan.
Kantor kejaksaan mengatakan, mereka sedang menyelidiki Samsung dalam skandal yang kemungkinan melibatkan Presiden Park Geun-hye dan orang kepercayaannya, Choi Soon-sil.
Presiden Park dituduh membiarkan Choi, yang tidak memegang pejabatan resmi di pemerintahan, melihat dokumen rahasia dan pidato presiden.
Choi juga diduga telah memberikan pengaruh yang tidak benar dalam urusan negara.
Media lokal dan partai oposisi menuduh Choi menggunakan hubungannya dengan Park untuk mengumpulkan jutaan dolar sumbangan untuk yayasannya.
Samsung yang menjadi perusahaan terbesar Korea Selatan diduga salah satu di antara kontributor.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, jaksa tengah meneliti apakah Samsung secara ilegal menyalurkan lebih dari US$ 3 juta untuk sebuah perusahaan milik Choi, yang diduga kemudian dipakai untuk mendanai pelatihan berkuda putrinya di Jerman.
Samsung dan kantor kejaksaan Korea Selatan menolak mengomentari tuduhan yang dilaporkan oleh Yonhap.
The badai politik yang menghantam Park, memacu puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut pengunduran dirinya.
Dua mantan ajudan presiden telah ditangkap. Jaksa pun telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Choi pekan lalu atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penipuan dicoba.
Presiden Park telah dia kali meminta maaf untuk skandal itu. Dia menyatakan dia tidak dikendalikan oleh siapa pun, dan telah memecat perdana menterinya minggu lalu.
Samsung belum pulih dari kegagalan memalukan yang melibatkan smartphone rawan kebakaran Galaxy Note 7 buatannya.
Raksasa teknologi tersebut telah ‘membunuh’ Note 7 bulan lalu setelah munculnya laporan-laporan tentang kasus Note 7 yang terbakar dan meledak. Krisis ini telah menghanguskan lebih dari US$ 5 miliar keuntungan Samsung.
Di Korea Selatan, Samsung lebih dari sekadar produsen ponsel pintar. Konglomerasi ini menyumbang sebagian besar dari perekonomian negara, dan menjangkau ke berbagai aspek kehidupan warga.
Ada rumah sakit Samsung, taman hiburan, kompleks apartemen dan bahkan pusat adopsi anjing.
Sumber : CNN Money/CNBC/Reuters