Etika di Medsos, Jokowi: Coba Dibuka, Saling Mengejek, Menghujat, Sangat Memprihatinkan
Presiden Jokowi menilai aktivitas atau interaksi yang terjadi di sosial media sangat memprihatinkan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bersilaturahmi dengan Peserta Musyawarah Nasional VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Presiden Joko Widodo menyinggung soal fenomena media sosial ditengah masyarakat.
Presiden Jokowi menilai aktivitas atau interaksi yang terjadi di sosial media sangat memprihatinkan.
"Coba kita lihat sekarang buka, saling menghujat, saling mengejek, saling memaki, saling menjelekan," ujar Presiden Jokowi pada acara yang digelar di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Presiden Jokowi menilai bahwa apa yang terlihat di media sosial saat ini tidak mencerminkan kepribadian Bangsa Indonesia yang ramah.
"Apakah itu kepribadian bangsa kita, apakah itu budi pekerti yang ditanamkan kepada kita, say kira tidak, ini ada infiltrasi lewat medsos yang kita tidak sadar, dan tidak kita saring," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengetahui bahwa peserta Munas VIII LDII ini banyak yang memiliki pekerjaan di bidang yang berkaitan dengan media sosial.
Karena itu, Presiden Jokowi meminta kepada para peserta yang memiliki kepentingan terhadap media sosial tersebut untuk ikut terlibat dalam perbaikan etika di sosial media.
"Saya juga titip kepda seluruh keluarga besar LDII yang akan berkaitan dengan etika di medsos," tutur Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.