Hebat! Sekuriti Gedung Sate ini Faham Bahasa Belanda, Inggris, dan Sejarah Gedung
Di balik bangunan ini, ada staff keamanan yang tidak hanya menjaga ketertiban namun juga menjadi Gedung Sate.
Editor: Content Writer
Mendengar nama Gedung Sate, sudah pasti terbayang gedung pemerintahan Jawa Barat sekaligus salah satu destinasi wisata khususnya penikmat bangunan heritage.
Di balik bangunan bergaya arsitektur tradisional Nusantara yang telah berdiri sejak tahun 1920 ini, ada staff keamanan yang tidak hanya menjaga ketertiban namun juga kerap menjadi pemandu Gedung Sate.
Dia-lah Yanto Rukmana, sekuriti kelahiran tahun 1967 yang piawai jadi pemandu gedung landmark tersebut. Genap 21 tahun sudah dia melakoni peran tersebut dengan prinsip Someah Hade Ka Semah.
Ayah dua anak ini mengaku sangat menikmati berinteraksi dengan pengunjung. Enaknya jadi sekuriti, ya karena bisa silaturahmi ke warga.
"Apalagi saya juga sekaligus bisa menerangkan sejarah Gedung Sate ke mereka. Jadinya kan mudah-mudahan bermanfaat," ujar Yanto kepada Tim Humas Jabar, awal pekan ini.
Ya, selain menjalankan tugasnya sebagai pengawas dan mengarahkan satpam-satpam Gedung Sate, Yanto juga menjadi pemandu bagi publik yang ingin keliling menelusuri sejarah Gedung Sate. Memandu tamu asing dari Belanda merupakan pengalaman berharga bagi Yanto.
"Yang paling berkesan itu melayani tamu dari Belanda. Ini yang bikin saya jadi mau belajar Bahasa Belanda. Mereka bilang 'Moii.' Indah katanya," ujarnya, seraya tersenyum.
Informasi yang disampaikannya pun menjadi tidak sembarangan. Selain karena sudah lama, juga karena dia selalu mengasah memorinya dengan berkunjung ke perpustakaan, browsing internet, dan berdiskusi dengan pengunjung.
"Enaknya ngejelasin sejarah Gedung Sate ke pengunjung itu saya bisa ngasah memori dan nambah pengetahuan juga," ujar pria yang juga menguasai Bahasa Inggris ini.
Satu hal menarik dari pengalaman Yanto selama memandu pengunjung berkeliling Gedung Sate adalah banyaknya pengunjung menanyakan seputar hal mistis. Sering muncul pertanyaan, ada hantu tidak.
Padahal, aku dia, tidak ada hal menakutkan terjadi di sudut manapun di sini. Yang ada cuman cerita historisnya aja, dan ini yang lebih menarik baginya.
Gedung ini terbuka bagi para warga yang ingin rekreasi di sekitar halaman gedung sate. Siapapun warga yang ingin datang ke sini silakan saja asalkan izin terlebih dulu ke satpam. Kepentingannya apa. Kalo mau dipandu, Yanto cs siap menemani berkeliling Gedung Sate.
Setiap harinya, dia dan timnya bekerja dimulai sejak 07.30 pagi untuk apel. Selepas itu, pada pukul 08.00 mereka mulai beraktivitas sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.
Perasaan Bangga
Bekerja sebagai staff keamanan Gedung Sate merupakan kebanggaan bagi Yanto. Alasannya, Gedung Sate peninggalan sejarah yang sangat monumental karena eksis berdiri ratusan tahun.
Keunikan arsitektur bergaya tradisional nusantara yang melekat pada Gedung Sate menjadi daya tarik tersendiri baginya dalam menikmati keindahan bangunan dari berbagai sudut bangunan. Selain itu, asri dan resiknya lingkungan halaman memberikan suasana kerja yang nyaman.
"Saya suka pemandangan di area Gedung Sate ini. Nyaman, ada burung-burung lewat, bunganya juga bagus-bagus. Menyenangkanlah pokoknya,"ujarnya, sambil berseri melihat keindahan taman Gedung Sate.
Yanto berharap agar masyarakat, khususnya Jawa Barat, dapat mengetahui sejarah ibu kota provinsinya sendiri. Salah satunya adalah dengan mengetahui sejarah Gedung Sate.
"Harapan saya agar masyarakat tidak mengabaikan begitu saja bangunan peninggalan bersejarah yang menjadi saksi bisu berkembangnya suatu kota. Saya senang kalo ada anak muda yang dateng ke sini karena pengen tau sejarah Kota Bandung," pungkasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.