BPEK PDI Perjuangan Beri Pelatihan Kelompok Tani untuk Antisipasi Perubahan Iklim
Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDI Perjuangan kembali menggelar pelatihan untuk kelompok tani dan kelompok budidaya ikan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDI Perjuangan kembali menggelar pelatihan untuk kelompok tani dan kelompok budidaya ikan.
Pesertanya diikuti puluhan orang dari berbagai daerah yang merupakan binaan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR.
Ketua BPEK Pusat PDI Perjuangan Effendi Sianipar menyatakan, selama mengikuti pelatihan, peserta diberi pelajaran antara lain cara bercocok tanam mengikuti pola perubahan iklim, cara pemupukan secara seimbang sesuai jenis tanaman yang diusahakan petani.
Mereka juga diberikan pengetahuan bagaimana potensi sumber tanaman pangan alternatif menurut jenis diluar sumber pangan konvensional yang memungkinkan meningkatkan penghasilan petani tanaman pangan.
"Dalam kaitannya dengan perubahan iklim, dalam pelatihan dibekali pengetahuan apakah perubahan iklim itu turut mempengaruhi hasil produksi ikan air tawar.Tak kalah pentingnya juga diberikan keterampilan peserta menyikapi potensi pasar perikanan air tawar ditengah meningkatnya produksi ikan tangkap laut," kata Effendi, Rabu (23/11/2016).
Dikatakannya, pelatihan difokuskan merumuskan pokok permasalahan terkait ketersediaan sumber pangan nabati dan hewani.
Seharusnya, tanaman pangan dan budidaya ikan air tawar dapat menopang ketersediaan sumber pangan nabati dan hewani bagi penduduknya.
Sayangnya kekayaan alam belum dimanfaatkan dalam menunjang kebutuhan pangan nasional.
Padahal sumber pangan dari beberapa tanaman pangan dan hayati air tawar di Indonesia memiliki peluang besar sebagai bahan pangan untuk menopang kebutuhan sumber pangan nasional.
Effendi menyatakan, sumber-sumber pangan dari tanaman pangan dan air tawar belum mendapat perhatian serius jika dibanding sumber pangan nabati dan hewani lainnya.
"Jika dikelola secara serius potensi pangan dari tanaman pangan tersebut dan perikanan dan air tawar kita akan mampu memenuhi kebutuhan pangan dan ikan secara nasional dan akan membawa kesejahteraan kepada masyarakat," ujar anggota Komisi IV DPR ini.
Karena itu pihaknya mengingatkan masalah ini harus mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui pengkajian dan penelitian.
"Kita mengharapkan lahirnya konsep pengelolaan dan pemanfaatan sumber pangan alternatif dan hayati air tawar yang berkelanjutan sebagai penyokong kebutuhan pangan nasional," tandas Effendi.