Orang Dekat Akom Bungkam, Bambang Soesatyo: 'Saya Polos Aja Sekarang'
Saat memberikan keterangan ke awak media, Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan pihaknya sudah satu suara.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah menyelesaikan rapat dengan fraksinya di DPR. Tujuannya, memerintahkan agar ada kesatuan suara terkait hasil putusan rapat pleno partai untuk mengembalikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Saat memberikan keterangan ke awak media, Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan pihaknya sudah satu suara.
"Semua aklamasi akan laksanakan putusan DPP secara solit," kata Nurdin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Mantan Ketua PSSI itu pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, terkait pergantian Ketua DPR.
Namun, dia mengakui belum ada pertemuan secara langsung antara DPP Partai Golkar dengan Aburizal. "Beliau sedang di luar negeri," kata Nurdin.
Sedangkan beberapa politisi Partai Golkar yang dikenal dekat dengan Ade Komaruddin, Ketua DPR saat ini, seperti Bambang Soesatyo dan Misbakhun tampak langsung 'ngacir' meninggalkan Kompleks Parlemen usai rapat berlangsung.
Mereka enggan berkomentar terkait rencana alih jabatan dari Ade Komaruddin ke Setya Novanto. "Saya polos saja sekarang," kata Bambang Soesatyo.
Terkait sebab pergantian pucuk pimpinan DPR, Sekretaris Partai Golkar Idrus Marham menjelaskan, langkah itu mereka lakukan bukan karena adanya kesalahan yang diperbuat Ade Komaruddin.
Menurut Idrus, sosok Setya Novanto dianggap DPP Partai Golkar dapat membawa kendaraan politiknya ke arah lebih baik. "Kami punya keyakinan, beliau (Novanto) punya pemahaman bagaimana perjuangkan Partai Golkar," sebutnya.
Mengenai mekanisme selanjutnya untuk pengembalian jabatan Novanto, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin menganggap sudah tidak menjadi masalah.
Pembicaraan dengan fraksi lain agar ada persetujuan sudah dilakukan. "Secara informal sudah, ya (fraksi lain) menerima walau ada hal yang harus dibicarakan," sebut Azis.