Gus Mus Minta PT Adhi Karya Tidak Memecat Pandu Wijaya
Gus Mus meminta langsung kepada Komisaris PT Adhi Karya, Fadjroel Rachman, agar Pandu tidak dipecat.
Penulis: Rendy Sadikin
Cuitan Kiai Haji Mustofa Bisri melalui akun jejaring Twitter @gusmusmu dihina seorang netizen.
Netizen bernama Pandu Wijaya melontarkan kata makian yang tidak pantas kepada pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, itu.
Adapun kicauan pria yang karib disapa Gus Mus itu terkait pelaksanaan salat Jumat yang bakal digelar di jalan raya di Jakarta.
Berikut cuitan Gus Mus:
1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.
2. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.
3. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi’iin pernah melakukannya atau membolehkannya?
4. Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THÃRIQ atau TAHIYYATASY SYÃRI’?
5. Kalau kabar itu benar, kepada saudara2ku muslim yg percaya bahwa aku tdk punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal
6. ini dg pikiran jernih. Setelah itu silakan anda bebas utk melakukan pilihan anda. Aku hanya merasa bertanggungjawab mengasihi saudaraku.
7. In uriidu illal ishlãha mãs tatha’tu wamã taufiiqii illa biLlãhil ‘Aliyyil ‘Azhiim…
Nah, saat Gus Mus menyampaikan cuitan nomor 2 tersebut, akun @panduwijaya_ menimpali demikian:
@gusmusgusmu Dulu gk ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jga saat Rasulullah hijarh ke madinah. Bid'ah Ndasmu!
Akibat perbuatannya itu, netizen pemilik akun @panduwijaya_ itu langsung dikecam banyak orang, khususnya warga NU (Nahdlatul Ulama).