Usulan Setya Novanto Jabat Ketua DPR Bangkitkan Ingatan Publik Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'
"Masyarakat masih mengingat kasus 'Papa Minta Saham' dan secara tidak langsung memvonis Setya Novanto melanggar etika,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Sementara Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana meminta Setya Novanto tidak kembali memimpin DPR.
Pasalnya, hal itu membuat citra DPR semakin rusak.
"Beliau kan sudah mengundurkan diri karena pelanggaran etika, bahkan dari Golkar sendiri sudah menyatakan pelanggaran berat, apa kata orang kalau tiba-tiba menjadi Ketua DPR kembali," kata Dadang Rusdiana.
Mengenai keputusan MK yang menyatakan bahwa alat rekaman tidak bisa menjadi alat bukti, menurut Dadang hal itu merupakan pendekatan prosedural.
"Pada kenyataannya pertemuan 'Papa Minta Saham' itu kan ada," kata Dadang.
Anggota Komisi X DPR itu meminta Golkar mengorbankan kepentingan politiknya untuk kepentingan lembaga DPR.
Apalagi, ia menilai Akom merupakan kader Golkar yang baik.
"Buat apa cari polemik baru. DPR harus kerja keras memperbaiki citra, mengoptimalkan fungsinya, bukan sibuk bolak balik dengan urusan pergantian ketua, sepertinya tumpul nurani kita," kata Dadang.