DVI Mabes Polri Kantongi 13 Data Antemortem Penumpang Pesawat Milik Polri
Tim DVI Polri telah mengumpulkan data antemortem 13 awak pesawat M-28 jenis Cassa Sky Truck
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengumpulkan data antemortem 13 awak pesawat M-28 jenis Cassa Sky Truck milik Polri yang hilang kontak di sekitar perairan Laut Batam, Sabtu (3/12/2016).
Data antemortem adalah data fisik korban sebelum meninggal, mulai dari pakaian, aksesoris yang terakhir dikenakan korban.
Nantinya data antemortem akan dicocokkan dengan data posmortem berupa data fisik yang diperoleh melalui identitas personal setelah korban meninggal seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi, dan data diri dari foro korban saat ditemukan.
"Sampai Minggu malam, Tim antemortem Mabes Polri berhasil mengumpulkan 13 data antemortem dan DNA pembanding dari keluarga di wilayah Jakarta dan sekitarnya," ujar Kepala DVI Polri Kombes Anton Castilani, Senin (5/12/2016).
Anton Castilani melanjutkan proses pengumpulan data antemortem 13 keluarga korban terbagi menjadi dua bagian, yakni 11 data antemortem dan DNA pembanding didapatkan dari wilayah Jakarta dan Tangsel.
"Lalu dua data antemortem lainnya dari Jateng dan Banten, akan dikirim hari ini dari sana ke Mabes Polri. Semoga seluruh prosesnya lancar," tutur Anton Castilani.
Rencananya, proses identifikasi dilakukan oleh Tim DVI Batam, sedangkan tim DVI Mabes Polri membantu dalam hal identifikasi data DNA
Untuk diketahui, pesawat nahas tersebut berangkat dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung pukul 09.24 WIB. Sedianya pesawat tiba di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau pukul 10.58 WIB
Namun hingga kini tidak ada komunikasi antara pilot pesawat dengan petugas di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepri.
Tim pencarian dari Badan SAR Nasional, Polisi Air, TNI AL, RCC Singapura masih terus melakukan pencarian.
Sampai akhirnya Basarnas menemukan satu jenazah pada Sabtu (3/12/2016) pukul 17.55 WIB. Jazad itu sudah dibawa ke Batam untuk diidentifikasi oleh DVI Polda Kepri.
Sebanyak 16 unit kapal, dua helikopter dan satu unit pesawat dikerahkan dalam pencarian pesawat yang bertolak dari Markas Polisi Udara Poldok Cabe Jakarta dengen lebih dulu transit di Pangkalpinang untuk mengisi bahan bakar.
Dari Pangkalpinang, Bangka Belitung pesawat hendak terbang ke Tanjungpinang Batam namun di tengah perjalanan, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.