Wakil Ketua Fraksi PDIP: Kami ini Tidak Ada yang Tertarik Jadi Pimpinan DPR
Pergantian dari Ade Komarudin ke Novanto berlangsung mulus setelah semua fraksi, termasuk PDI-P memberikan persetujuan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hendrawan Supratikno menegaskan, sejauh ini belum ada nama yang disiapkan untuk menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksinya.
Menurut dia, siapa pun yang akan menjadi pimpinan DPR RI nantinya, merupakan penugasan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri.
Setiap kader PDI Perjuangan adalah petugas partai yang siap menerima perintah.
"Kami ini tidak ada yang tertarik (jadi pimpinan DPR RI). Itu nanti penugasan dari Ketua Umum kepada orang-orang yang ada di fraksi," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (9/12/2016).
Ketua DPP PDI-P ini menambahkan, keinginan untuk mendapat kursi pimpinan DPR bukan karena faktor kekuasaan. PDI-P, lanjut dia, hanya ingin memperjuangkan suara rakyat yang sudah diberikan.
Selayaknya, kata dia, PDI-P sebagai peserta pemenang pemilu dan pemilik kursi terbanyak di DPR mendapatkan tempat di posisi pimpinan.
Nantinya, kursi bagi PDI-P akan diperjuangkan melalui revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Revisi akan menambah jumlah kursi pimpinan dari lima orang menjadi enam orang.
"Jadi kalau PDI Perjuangan saat ini mengusulkan itu hanyalah bagian dari mengembalikan marwah demokrasi, marwah representasi, dan marwah kedaulatan rakyat," kata Hendrawan.
Usulan untuk menambah satu kursi pimpinan bagi PDI-P ini muncul setelah proses pergantian Ketua DPR RI yang diusulkan Golkar beberapa waktu lalu.
Pergantian dari Ade Komarudin ke Novanto itu mulus setelah semua fraksi, termasuk PDI-P memberikan persetujuan.
Namun dalam rapat paripurna persetujuan Novanto menjadi Ketua DPR, PDI-P turut mengusulkan revisi UU MD3 untuk menambah komposisi pimpinan.
Penulis: Ihsanuddin