Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Retno Serahkan 2 Korban Sandera Kelompok Bersenjata Filipina ke Keluarga

Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyerahterimakan dua sandera WNI ABK Tugboat Charles 001.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Menlu Retno Serahkan 2 Korban Sandera Kelompok Bersenjata Filipina ke Keluarga
Istimewa
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi serahkan dua korban sandera kelompok bersenjatan di Filipina ke keluarga 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyerahterimakan dua sandera WNI ABK Tugboat Charles 001.

Keduanya yakni Muhamad Nasir dan Robin Piter. Mereka diserahkan kepada perwakilan masing-masing keluarga di kantor Kemenlu RI, Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Keduanya berhasil dibebaskan dari kelompok bersejata di Filipina Selatan, pada tanggal 12 Desmber 2016.

Dalam serah terima tersebut, pihak keluarga yang diwakili oleh Elona, istri Robin Piter menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerja keras Pemerintah Indonesia di dalam membebaskan para anggota keluarga mereka.

Hal senada juga disampaikan Edy Rusianto yang mewakili pihak perusahaan PT Rusianto Bersaudara. "Kami memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia selama melewati masa-masa sulit penyanderaan," jelas Edy Rusianto.

Menteri Luar Retno dalam sambutannya mengucap syukur atas bebasnya kedua WNI yang telah disandera di Filipina Selatan selama hampir 6 (enam) bulan ini.

"Keberhasilan pembebasan kedua sandera WNI ini merupakan buah kerja keras Pemerintah dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia," ujar Menlu Retno.

Berita Rekomendasi

"Ini adalah hasil diplomasi total. Hasil kerja banyak pihak untuk tujuan yang sama yaitu membebaskan WNI yang disandera", ujar Menlu Retno.

Dengan berhasil dilepaskannya kedua sandera tersebut, maka seluruh kru Tugboat Charles 001, yang disandera sejak 20 Juni 2016 yang lalu, telah kembali menghirup udara bebas.

Adapun lima kru lainnya telah dilepaskan pada tanggal 17 Agustus 2016 (Ismail dan Muhammad Sofyan), serta 2 Oktober 2016 (Ferry Arifin, Muhammad Mahbrur Dahri, dan Edy Suryono).

Saat ini, masih terdapat 4 (empat) WNI yang menjadi korban penyanderaan di Filipina Selatan. Menteri Luar Negeri mengharapkan dukungan dari semua pihak agar upaya yang saat ini tengah dilakukan, dapat segera membuahkan hasil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas