Fadli Zon Anggap Perlu Pertimbangan Terima Pesawat Hibah dari Negara Lain
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku prihatin atas jatuhnya pesawat Hercules di Wamena, Papua.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku prihatin atas jatuhnya pesawat Hercules di Wamena, Papua.
DPR menyampaikan rasa duka cita bagi keluarga korban.
Fadli menilai perlunya pertimbangan pesawat hibah bagi alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia.
"Di masa yang akan datang perlu dipertimbangkan. Karena pesawat itu sudah berumur sekali. Meskipun diperbaiki, ada modernisasi, ada pergantian spare part di sana sini tapi tetap pesawat yang sudah tua," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Fadli menyarankan Indonesia tidak membeli barang bekas.
Karenanya, kata Politikus Gerindra itu, DPR dapat merencanakan anggaran yang ada untuk membeli alutsista yang terbaik bagi TNI.
"Ya kita tentu sangat mendukung upaya untuk modernisasi dan revitalisasi alutsista dari TNI, karena bagaimanapun kita ini negara kepualauan terbesar dan jangkauanya juga sangat luas dari Sabang sampai Marauke," kata Fadli.
Fadli mengatakan alutsista udara sangat penting untuk wilayah tertentu. Contohnya, wilayah Papua yang hanya bisa dijangkau hanya dengan udara.
"Karena infrastruktur darat belum memungkinkan, jadi karena itu memang kita sangat mendukung modernisasi dan revitalisasi TNI ini sesegera mungkin," kata Fadli.
Mengenai penambahan anggaran alutsista, Fadli melihat bukan hal itu yang perlu dibahas.
Namun, kajian kebutuhan TNI terkait proyeksi jangka pendek, menengah dan panjang. Fadli mendukung revitalisasi dan modernisasi alutsita TNI.
"Kalau anggaran banyak tentu ya segera. Kan pemerintah dengan DPR menetukan anggaran itu. Sehingga kalau misalnya angaran kita terbatas, bisa memlih prioritas mana yang kita lebih dahulukan," kata Fadli.