Fenomena Klakson Telolet: Mulai Harga Rp 1,5 Juta hingga Terinspirasi dari Arab Saudi
Harga klakson telolet dari fenomena 'Om Telolet Om' yang ramai jadi perbincangan publik belakangan ini ternyata mencapai Rp 1.500.000.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Mulai disukai tiga empat tahun terakhir karena mulai banyak PO-PO yang juga menggunakan. Di beberapa daerah tertentu malah orang-orang minta klaksonnya dibunyikan. Kita merasa bangga juga, karena bisa dibilang kita yang pertama yang pakai klakson tiga corong."katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut berbicara mengenai fenomena 'telolet'. Dirinya mengaku, sangat menyenangi bus dengan bunyi klakson "telolet". Bahkan, bus dengan klakson "telolet" menjadi favoritnya saat berpergian jarak jauh.
Saking favoritnya, Budi Karya pun pasti selalu menggukan bus dengan klakson "telolet" saat ingin ke Yogyakarta untuk berkuliah dulu.
"Telolet saya senang sekali, ceritanya saya dulu sering naik bus ke Yogyakarta, saya selalu cari yang telolet," kata Budi Karya.
Untuk mengapreasiasi klakson telolet, Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) pun menginisiasi adanya perlombaan khusus klakson "telolet" pada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dalam hal ini, Budi Karya kembali menegaskan, pihaknya tidak melarang sopir bus untuk menyalakan klakson dengan bunyi "telolet". Dirinya hanya mengimbau agar tidak menyalakan klakson "telolet" di pinggir jalan. "Jadi nggak mungkin saya melarang. Kalaupun ada pelarangan itu hanya yang di pinggir jalan," katanya.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi meminta kepada sopir bus agar tidak menyalakan suara klakson "telolet" saat kendaraan berjalan di jalan raya. Menurut dia, jika menyalakan di jalan raya maka dapat mengagetkan pengendara lain sehingga bisa terjadi kecelakaan.(tribunnews/bbc/abf/kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.