Kemensos Berikan Bantuan Uang Rp 3 Juta untuk Korban Banjir di Bima
Bantuan tersebut diberikan setelah masa transisi darurat menyesuaikan data assesment dari tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Salah satu keputusan penting, kata Harry dalam rapat tersebut adalah perlunya percepatan pembersihan lokasi yang terkena banjir, juga distribusi makanan dari Dapur Umum Lapangan harus dilakukan secara cepat.
"Baik bagi korban yang masih tinggal di pengungsian maupun yang sudah kembali kerumah masing-masing, mengingat mereka belum bisa melakukan aktivitas secara normal, karena rumahnya masih dibersihkan dari lumpur," Harry menjelaskan.
Bencana Banjir bandang yang melanda Kota Bima dan sekitarnya membuat sekitar 120 ribu masyarakat terdampak dan sebanyak 85 ribu diantaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adhi Karyono mengatakan, kerusakan lingkungan dan hutan menjadi salah satu penyebab utama bencana banjir bandang di Kota Bima.
Menurutnya, selain efek La Nina, di mana curah hujan terjadi saat semestinya musim kemarau, dan hujan dengan intensitas tinggi, faktor kerusakan lingkungan juga memiliki andil besar dalam bencana tersebut.
Kemensos dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana untuk menata lokasi di bantaran sungai dikembalikan peruntukannya sebagai jalur hijau, dan juga pengurukan sungai secara besar- besaran.
"Perlu ketegasan pemerintah, rumah yang tidak punya IMB akan dihentikan," ujarnya.
Menurutnya, saat ini yang mendesak dilakukan ialah pembersihan puing-puing dan sampah yang masih berserakan di sejumlah titik di Kota Bima.
"Rapat semalam fokus bahwa hari ini besar-besaran bersihkan sampah di jalan utama," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik akan adanya banjir susulan. Menurutnya BMKG, kemungkinan hujan masih akan terjadi di Kota Bima.
Namun, pihaknya meyakini peringatan dini yang dijalankan pemerintah mampu diimplementasikan secara baik oleh masyarakat.
"Sekarang yang paling penting pascabencana adalah rekonstruksi terutama fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan pelayanan pemerintah, serta rehabilitasi rumah penduduk," katanya.