Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun 2016 Perebutan Ketua DPR

Dinamika politik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali meningkat di pengujung tahun 2016.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tahun 2016 Perebutan Ketua DPR
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) disumpah saat pelantikan dirinya menjadi Ketua DPR kembali pada Rapat Paripurna ke-14 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Rapat Paripurna memutuskan Setya Novanto kembali menjadi Ketua DPR menggantikan Ade Komaruddin untuk masa periode 2014-2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Anggota Komisi III DPR itu menilai kepemimpinan Ketua DPR Ade Komarudin sudah berjalan baik. Sehingga, kata Taufiqulhadi, jabatan Ade Komarudin tak perlu diperdebatkan kembali.

Politikus Hanura Dadang Rusdiana menilai pergantian Ketua DPR akan berdampak munculnya polemik baru yang mengganggu kondusivitas parlemen.

Hal itu terkait putusan rapat pleno DPP Golkar yang mengusulkan Setya Novanto kembali menjabat Ketua DPR.

"Lain persoalan kalau pimpinan DPR terlibat makar, maka saya sepakat kalau ada penggantian. Tapi kan Akom (Ade Komarudin) tidak melalukan kesalahan apapun, jadi nampaknya beliau masih menjadi sosok yang tepat untuk pimpin DPR," kata Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana ketika dikonfirmasi, Selasa (22/11/2016).

Politikus Golkar Ade Komarudin pun bereaksi mengenai surat tersebut. Akom, sapaan Ade Komarudin, mengaku belum mendapatkan surat pergantian dirinya dari DPP Golkar.

Meski tidak dipungkiri dirinya sudah diberitahu secara lisan oleh pengurus DPP Golkar.

"Sampai hari ini saya belum menerima surat resminya," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Nanti saya lihat nanti resminya kayak gimana, saya pelajari, kan gitu," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Pria yang akrab disapa Akom itu menuturkan, terkait dengan hasil rapat pleno mengenai pencopotan dirinya dari kursi DPR-1, ia akan mengonsultasikan kepada para senior partai.

Ia juga akan melakukan konsultasi kepada pihak keluarga.

"Nanti saya pelajari dengan baik, tentu saya akan konsultasikan kepada para senior saya, kepada keluarga saya salat istigharah seperti itu," ujar Akom.

Akhirnya, Pimpinan DPR menerima surat DPP dan Fraksi Golkar berisi pergantian Ketua DPR Ade Komarudin atau Akom kepada Setya Novanto. Surat tersebut diterima pimpinan pada Rabu (23/11/2016).

"Kemarin sore saya lihat sudah ada. Ada dua surat yang diterima pertama dari Fraksi Golkar yang ditanda tangani Plt Ketua Fraksi Kahar Muzakir dan sekretaris fraksi, surat DPP di tandatangi oleh Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekjen Golkar," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Gonjang-ganjing pergantian Ketua DPR terus berlanjut. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mendukung Novanto kembali menjabat sebagai Ketua DPR.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas