Fraksi PKB Tolak Penutupan Tiga Pabrik Gula Di Situbondo
Usaha-Usaha untuk menemukan solusi penutupan tiga pabrik gula (PG) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus dilakukan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha-Usaha untuk menemukan solusi penutupan tiga pabrik gula (PG) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus dilakukan.
Anggota DPR RI dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi), M Nasim Khan turut melakukan penolakan kebijakan pemerintah tersebut.
Dia bersama Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan karyawan PG serta Serikat Pekerja dihadiri Kadiv & tim SPI PTPN XI dan semua GM di Situbondo melakukan kunker reses bersama di lima PG Situbondo Bondowoso, yaitu PG Prajekan Bondowoso Asembagus Situbondo serta Wringin anom Olean Panji Situbondo yang akan ditutup.
Nasir menuturkan, tidak hanya menolak, perwakilan APTR juga menyerahkan dokumen resolusi petani tebu yang berisi kesanggupan untuk menyediakan pasokan tebu dengan cara memperluas areal tanaman tebu.
Mereka juga menyatakan kesanggupannya untuk tidak mengirim tebu ke luar daerah, serta komitmen Kabupaten Situbondo melalui bupati siap mengembangkan area tebu bisa melalu kas desa dan lain-lain.
"Sampai kapan pun kita tidak akan tinggal diam. Kita pertahankan PG-PG yang ada sampai titik darah penghabisan. Pemerintah hanya bisa menutup, tanpa harus berpikiran ke depan dan bagaimana nasib masyarakat kecil," kata Nasim di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Menurut anggota Fraksi PKB itu, kesepakatan penutupan atau Regrouping Pabrik Gula (PG) BUMN antara sejumlah pihak sudah ditandatangani pada 6 Oktober 2016 lalu.
Tiga PG di Situbondo yang akan ditutup adalah PG Pandjie, Olean dan Wringinanom.
"Dengan demikian, keputusan tersebut hanya tinggal menunggu pelaksanaan pada 2017 nanti sangat membuat resah yg berefek besar. Meski demikian, dengan langkah bersama ini kita terus melakukan upaya bagaimana penutupan tidak pernah terjadi dan harus mencari solusi bersama," terangnya.
Pria yang juga Anggota Komisi VI DPR RI itu mengatakan, pihaknya telah melakukan dialog langsung dengan pengelola tiga PG yang akan ditutup maupun dengan perwakilan petani.
Semua pihak merasa heran dengan keputusan pemerintah, karena alasan yang disampaikan tidak sesuai dengan realita di lapangan.
Khusus untuk Kabupaten Situbondo, Nasim kira jangan sampai membuat kesalahan lagi sebagaimana telah terjadi saat penutupan PG Deemas besuki sitb dan PG di Kecamatan Mangaran.
"Sebab, keputusan tersebut telah sukses memiskinkan dan pengangguran ribuan masyarakat sekitar, menjadi sampah kabupaten serta menelantarkan aset yg sangat besar terbukti saat ini. Makanya dengan alasan apapun, penutupan tiga PG ini kita tolak, jangan sampai terjadi," tegasnya.
Apalagi setelah dipelajari kata Nasim, pria asal Kecamatan Asembagus itu dari tiga PG yang direncakan ditutup ternyata masih produktif dan mampu memberikan keuntungan dari laba kotor.
Misalnya saja PG Wringinanom, produksi tebunya pertahun mencapai 1,6 juta kuintal. PG Olean 1,1 hingga 1,2 juta kuintal. Sedangkan produksi gula di PG Panji sebanyak 3 juta kuintal per tahun.
"Artinya jika nanti ditutup, maka kita akan kehilangan kurang lebih 5,7 juta kuintal pertahun," ucapnya.