Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi I Akan Konfirmasi ke Panglima TNI soal Penghentian Kerjasama Militer Australia

Bobby Adityo Rizaldi mendukung penuh keputusan Panglima TNI yang membekukan sementara kerjasama militer Indonesia dengan militer Australia

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
zoom-in Komisi I Akan Konfirmasi ke Panglima TNI soal Penghentian Kerjasama Militer Australia
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
CEK ALUTSISTA - Prajurit Marinir meneriakkan yel-yel saat Menteri Pertahanan RI, Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja untuk mengecek alutsista milik Marinir di Lapangan Bhumi Marinir, Karangpilang saat kunjungan kerja, Selasa (13/12). Menteri Pertahanan berjanji mengganti tank dan penambahan persenjataan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi mendukung penuh keputusan Panglima TNI yang membekukan sementara kerjasama militer Indonesia dengan militer Australia.

Hal itu karena anggota angkatan bersenjata Australia (ADF) diduga melecehkan militer Indonesia dan Pancasila.

"Sudah seharusnya Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar, bukan melecehkan. Militer Australia kali ini menunjukkan itikad tidak baik yang cenderung provokatif," kata Bobby saat dihubungi, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Saat usai reses nanti, kata Bobby, Komisi I akan mengonfirmasi bentuk pelecehan tersebut kepada TNI. Jika benar pelecehan tersebut dilakukan, Komisi I pasti mendukung penuh hal tersebut, bahkan upaya lebih lanjut.

"Nanti kita akan tanyakan ke Panglima seperti apa, dan kita menunggu respons Australia juga, kalau mereka nggak menganggap ya apa boleh buat," kata dia.

Dari informasi yang ditelusuri Kompas, TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak.

Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.

Berita Rekomendasi

Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.

Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut malah menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

"Ada kertas tulisan yang di-laminating," demikian sebagaimana dituturkan sumber tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum bisa memberikan keterangan yang lugas terkait penarikan sementara kerjasama militer antara Indonesia dengan Australia.

Untuk mendalami titik persoalannya, Ryamizard Ryacudu mengatakan akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia.

“Nanti saya ngomong dengan Menhannya dulu ya. Memang, seharusnya saya kemarin ke sana. Belum karena Menhannya lagi di rumah sakit, mungkin bulan ini akhir saya ke sana, ya,” ujar Ryamizard Ryacudu di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas