Panglima TNI Klarifikasi Isu Australia Rekrut Prajurit Terbaik TNI untuk Jadi Mata-mata
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa prajurit TNI adalah prajurit yang profesional, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hal itu.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membantah isu jika penghentian sementara kerjasama militer antara Indonesia dengan Australia karena ada kekhawatiran prajurit TNI terbaik akan ‘direkrut’ oleh militer Australia.
Kabarnya Australia merekrut prajurit terbaik TNI untuk dijadikan mata-mata.
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa prajurit TNI adalah prajurit yang profesional, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hal itu.
“Saya tidak takut karena prajurit-prajurit saya profesional,” ujar Gatot Nurmantyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Baca: Menhan Australia Bantah Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia Untuk Jadi Mata-mata
Baca: Ketika Militer Australia Plesetkan Pancasila Jadi Pancagila
Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa kabar tersebut baru beredar setelah penghentian sementara kerjasama militer dilakukan.
“Ingat, saya membatalkan pengiriman setelah ada itu (penghinaan terhadap Pancasila),” kata Gatot Nurmantyo.