Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Keluarga Aktivis Wiji Thukul Undang Presiden Jokowi Nonton Film 'Istirahatlah Kata-Kata'

Keluarga dan sahabat Wiji Thukul akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk menonton film 'Istirahatlah Kata-Kata'.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Keluarga Aktivis Wiji Thukul Undang Presiden Jokowi Nonton Film 'Istirahatlah Kata-Kata'
Ferdinand Waskita
Sutradara Film Yosep Anggi Noen dan Adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo di Jakarta, Minggu (8/1/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga dan sahabat Wiji Thukul akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk menonton film 'Istirahatlah Kata-Kata'.

Film tersebut mengisahkan saat di mana Wiji melarikan diri ke Pontianak selama delapan bulan pascakerusuhan 27 Juli 1996 di Jakarta.

Film Istirahatlah Kata-Kata akan diputar serentak di delapan kota mulai 19 Januari mendatang. Keluarga dan sahabat Wiji akan mengantarkan surat undangan menonton film kepada Presiden Jokowi.

"Tanggal 10 (Januari) akan ke istana sampaikan undangan ke Jokowi untuk nonton bareng," kata sahabat Wiji, Mugiyanto Sipin saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (8/1/2017).

Mugiyanto menilai kehadiran Jokowi sangat penting untuk menonton langsung film yang disutradarai Yosep Anggi Noen itu. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah lama mengenal keluarga Wiji.

"Sejak jadi Wali Kota Solo sudah kenal dengan keluarga Wiji Thukul," ucap Mugiyanto.

Sedangkan adik Wiji, Wahyu Susilo mengungkapkan, ‎Jokowi menyukai puisi-puisi Wiji. Puisi karya pria kelahiran Sorogenen, Solo itu yang paling disukai Jokowi berjudul "Peringatan".

Berita Rekomendasi

Wahyu menuturkan film itu menjadi media pengingat bagi masyarakat dan pemerintah bahwa masih ada
persoalan yang belum dituntaskan yakni pelanggaran HAM masa dan penghilangan paksa.

"Mengingatkan dia janji pelanggaran HAM masa lalu, penuntasan orang hilang tercantum dalam Nawacita. Dia nonton, dia ingat janji," kata Wahyu.

Wahyu juga berharap tindakan represif pemerintah dimasa lalu tidak terjadi lagi pada generasi mendatang.

"Tidak ada Pak Jokowi. Tidak demokrasi tanpa ada perjuangan di masa lalu," kata Wahyu.

Sedangkan anak Wiji, Fitri Nganthi Wani‎ berharap, Jokowi bersedia menonton film 'Istirahatlah Kata-Kata'. "Pak Jokowi pengagum karya bapak saya," kata Fitri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas