Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kata Fadli Zon soal Insiden 'Bintang Kejora' di Melbourne

Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta semua pihak mewaspadai adanya skenario terkait persoalan dengan Australia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Ini Kata Fadli Zon soal Insiden 'Bintang Kejora' di Melbourne
Ferdinand Waskita
Wakil Ketua DPR Fadli Zon 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta semua pihak mewaspadai adanya skenario terkait persoalan dengan Australia. Hal itu terkait dengan pengibaran bendera Papua Merdeka di KJRI Melbourne, Australia.

"Insiden-insiden ini saya kira harus dicermati waspadai karena ini mungkin bagian dari satu skenario yang mau mengambil satu kesempatan di saat kita mengalami berbagai masalah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/1/2017).

Diketahui, Bendera Papua Merdeka, Bintang Kejora, mendadak dikibarkan oleh seseorang di KJRI di Melbourne, Jumat (6/1/2017).

Baca: TNI Hentikan Kerjasama Militer Australia, Bendera Bintang Kejora Tiba-tiba Berkibar di Melbourne

Menurut Fadli, upaya disintegrasi bangsa tidak hanya melalui faktor internal tetapi juga eksternal. Pemerintah, kata Fadli harus fokus untuk persoalan Papua.

"Kita tahu sudah ada keberpihakan dalam affirmative action dalam UU Otsus Papua dan pembangunan-pembangunan disana mestinya harus cukup tinggi tapi kan masih ada suara-suara tak puas," kata Politikus Gerindra itu.

Fadli pun meminta pemerintah tidak menganggap enteng masalah tersebut. Menurut Fadli, ketegasan tersebut dapat dilakukan sejalan dengan TNI yang memutuskan hubungan kerjasama militer Australia.

Ia mengatakan hal itu tidak hanya soal pelecehan Pancasila.
"Tapi juga ada satu agenda yg memang mereka punya keinginan apakah oknum atau policy intelejen disana untuk ganggu posisi Papua dalam NKRI. Pemerintah harus buat terobosan. Dalam hal ini bilateral kita dengan Australia, kita harus minta penjelasan dari Australia," kata Fadli.

Berita Rekomendasi

Mengenai diperlukannya menarik duta besar Indonesia untuk Australia, Fadli mengatakan hal itu harus dipertimbangkan mendalam.

"Tetapi kalau itu dibutuhkan ya merupakan bagian dari strategi diplomasi," ujar Fadli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas