STIP Bekukan Kegiatan Drum Band dan Pedang Pora
"Untuk pembekuan sementara, kegiatan drum band dan pedang pora. Setelah diinvestigasi, itulah yang berpotensi timbulnya kekerasan," kata Arifin.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Capt. Arifin Soenardjo mengatakan pihaknya sudah membekukan sementara aktivitas drum band dan pedang pora karena adanya potensi kekerasan.
"Untuk pembekuan sementara, kegiatan drum band dan pedang pora. Setelah diinvestigasi, itulah yang berpotensi timbulnya kekerasan," kata Arifin di STIP, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (16/1/2017).
Ia pun menyayangkan adanya kekerasan yang terjadi dalam kegiatan tersebut seperti yang dialami Amirullah Adityas Putra (19), taruna tingkat I, akibat dianiaya lima orang seniornya, pada Selasa pekan lalu.
Baca: Polisi Selidiki Penganiayaan Taruna STIP
Menurutnya, dua kegiatan tersebut merupakan kegiatan kebanggan di STIP.
Ada sekitar 80 persen taruna mengikuti ekstrakurikuler tersebut.
"Contoh kaya kemarin. Amirullah berawal dari drum band. Begitu juga pedang pora, sama. Sebenarnya ini kan ekskul kebanggaan," ucapnya.
Atas keputusan tersebut, Arifin juga mengakui banyak menerima berbagai reaksi dari para siswa dan orang tua.
"Reaksinya tentu ada yang pro kontra. Tapi harus dilakukan agar tidak timbul kekerasan terus. Kita juga sudah jelaskan ke orang tua, ini hanya sementara, tidak permanen. Kalau mau putus mata rantai (kekerasan), pembekuan ini harus dilakukan," pungkasnya.(*)