Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ius Pane Langsung Bersujud dan Meminta Maaf, Zanette Histeris

Putri Ir Dodi Triono, Zanette Kalila Azaria dipertemukan dengan tersangka pembunuhan ayah, kakak dan adiknya, Ius Pane.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ius Pane Langsung Bersujud dan Meminta Maaf, Zanette Histeris
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan (kanan) menunjukkan seorang tersangka perampokan sadis Pulomas Ridwan Sitorus atau Ius Pane (tengah) beserta sejumlah barang bukti saat rilis pengungkapan Perampokan sadis Pulomas di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1/2017). Polda Metro berhasil melakukan pengungkapan perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas dengan mengamankan 4 orang tersangka berserta barang bukti. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Putri Ir Dodi Triono, Zanette Kalila Azaria dipertemukan dengan tersangka pembunuhan ayah, kakak dan adiknya, Ridwan Sitorus alias Ius Pane.

Pertemuan itu berlangsung di kantor Polres Jakarta Timur. Anet didamping ibunya, Almynda Saphirra.

Pada pertemuan itu Anet tak bisa membendung emosinya. Ia menangis histeris.

Tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane dihadirkan saat prarekonstruksi perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta, Jumat (6/1/2017). Sebanyak 71 adegan reka ulang kejadian dilakukan dan juga menghadirkan seorang tersangka yaitu Ridwan Sitorus atau Ius Pane. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane dihadirkan saat prarekonstruksi perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta, Jumat (6/1/2017). Sebanyak 71 adegan reka ulang kejadian dilakukan dan juga menghadirkan seorang tersangka yaitu Ridwan Sitorus atau Ius Pane. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

“Papa saya salah apa. Kakak dan adik saya salah apa sama kamu. Kamu liat muka saya. Kamu masih ingat muka saya?. Kita salah apa sama kamu,” kata Anet seperti diungkapkan ibunya, Almynda saat tampil diacara Hitam Putih Kamis 18 Januari 2017 lalu.

Ius Pane, kata Almynda, minta maaf dan bersujud di kaki Anet.

Namun Anet yang merupakan satu-satunya anak Dodi yang selamat dalam peristiwa itu terus menangis.

Anet sempat menggugah perasaan Ius Pane dengan menanyakan ibu-bapaknya.

Berita Rekomendasi

"Mana papa mama kamu? Anet mau tanya, apakah mama papa kamu mendidik kamu menjadi orang baik. Kenapa kamu jadi orang jahat? Mana papa kamu?," ujar Anet yang terus menangis.

Saking emosinya, Anet sempat minta izin untuk memukul para tersangka tapi tak diizinkan ibundanya.

"Mama boleh saya pukul? Saya bilang jangan tidak boleh!," ujarAlmynda menasehati anaknya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, pihak kepolisian menggelar rekonstruksi atau reka adegan pembunuhan disertai penyekapan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, (19/1/2017) pagi.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budjiono mengatakan, pihaknya batal menghadirkan seluruh tersangka dalam rekonstruksi.

Polisi hanya bisa menghadirkan satu tersangka yakni Ridwan Sitorus alias Iyus Pane.

"Karena tersangka yang dua (Alfins Bernius Sinaga dan Erwin Situmorang) belum bisa dibawa, pincang," kata Agung kepada wartawan di lokasi.

Tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane (kedua kanan) dihadirkan saat prarekonstruksi perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta, Jumat (6/1/2017). Sebanyak 71 adegan reka ulang kejadian dilakukan dan juga menghadirkan seorang tersangka yaitu Ridwan Sitorus atau Ius Pane. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane (kedua kanan) dihadirkan saat prarekonstruksi perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta, Jumat (6/1/2017). Sebanyak 71 adegan reka ulang kejadian dilakukan dan juga menghadirkan seorang tersangka yaitu Ridwan Sitorus atau Ius Pane. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Menurutnya kedua tersangka yakni Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga saat ini masih berada di Polres Metro Jakarta Selatan untuk mendapat perawatan akibat luka tembak pada kakinya.

"Keduanya masih di Polres. Masih dalam pengobatan. Enggak bisa kita paksakan jugakan," kata Agung.

Selain tidak bisa menghadirkan dua tersangka, Polisi juga tidak bisa menghadirkan para korban dengan alasan psikologis mereka belum stabil, sehingga peran korban digantikan oleh Polwan.

Agung Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, memimpin jalannya rekonstruksi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas