Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baharuzaman Lihat Pidato Dugaan Penghinaan Agama oleh Megawati dari Siaran Langsung di TV

Ternyata di situs tersebut sudah ada yang mengunggah video berisi pidato politik Megawati di acara HUT PDIP ke 44, lengkap dengan transkripnya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Baharuzaman Lihat Pidato Dugaan Penghinaan Agama oleh Megawati dari Siaran Langsung di TV
TRIBUNNEWS/NURMULIA REKSO
Baharuzaman (tengah), pelapor Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan tuduhan penistaan agama. 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baharuzaman, mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Utara mengaku menyaksikan sendiri di siaran langsung televisi saat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Megawati Sukarnoputri menyampaikan pidato politik di perayaan ulang tahun partainya.

Baharuzaman juga menyaksikannya Megawati menyampaikan kalimat yang isinya diduga menistakan Agama Islam. 

Kalimat dimaksud adalah, "Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya."

"Saya lalu cari lagi rekaman yang legi fasih, dari Youtube," ujarnya saat dihubungi.

Ternyata di situs tersebut sudah ada yang mengunggah video berisi pidato politik Megawati di acara HUT PDIP ke 44, lengkap dengan transkripnya.

Transkrip yang berisi pidato Megawati itu kemudian di salin, dan diserahkan kepada sejumlah pengacara yang ia percayai.

Berita Rekomendasi

"Setelah diperiksa, ternyata betul (isinya)," ujar Baharuzaman.

Dalam pidato tersebut Megawati memang tidak menyebut identitas dari kelompok yang menganut ideologi tertutup.
Namun Baharuzaman mengaku tetap tersinggung, pasalnya kehidupan setelah dunia fana, adalah kehidupan yang dipercayai umat Islam.

Kepercayaan tersebut ada di rukun iman ke-5. Oleh karena itu, ia merasa tersakiti dengan ucapan Megawati.

Bermodal transkrip dan video rekaman pidato Ketua Umum DPP PDIP, ia lalu melaporkan Megawati ke Mabes Polri, dengan tuduhan penistaan agama pada 10 Januari lalu.

Dalam laporannya ia mengaku berprofesi sebagai Huas LSM (lembaga Swadaya Masyarakat) Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penistaan Agama.

"Dengan adanya melaporkan ini adalah bentuk tanggung jawab sebagai warga negara dan sebagai muslim dan untuk itu juga ibu Mega kan beliau, ibu Mega, salah satu warga negara, beliau harus taat hukum," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas