Ketua Fraksi PKS: Cuitan Fahri Hamzah Tanggungjawab Pribadi
Jazuli menuturkan hal itu bukan tanggungjawab fraksi. Apalagi, secara institusional Fahri sedang berurusan dengan PKS.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menilai cuitan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merupakan pernyataan pribadi. Cuitan Fahri di twitter yang berisi 'Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela'.
"Yah itu sih statement pribadinya Pak Fahri Hamzah yah karena itu yg paling tahu Pak Fahri Hamzah. Ketua Fraksi PKS bukan juru tafsirnya Pak Fahri Hamzah," kata Jazuli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Jazuli menduga Fahri tidak menyoroti persoalan mengemis atau pembantu. Tetapi, di tengah sulitnya masyarakat mencari kerja didalam negeri tetapi banyaknya tenaga kerja luar negeri di Indonesia.
"Mungkin itu kalau positifnya. tapi tafsir yang paling tahu Pak Fahri. saya kira langsung saja ke Pak Fahri Hamzah kalau soal itu," kata Jazuli.
Mengenai rencana pemanggilan Fahri Hamzah, Jazuli menuturkan hal itu bukan tanggungjawab fraksi. Apalagi, secara institusional Fahri sedang berurusan dengan PKS.
"Jadi menurut saya itu urusan pribadilah, saya mendingan yang lebih strategis bicaranya jangan urusan begitu," kata Jazuli.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menghapus cuitannya di twitter mengenai tenaga kerja asing. Ia mengaku melakukan itu karena khawatir terjadi salah paham.
Cuitan di twitter @fahrihamzah yang berisi'Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela'. "Saya menghapus supaya enggak salah paham. Karena memang terminologi itu mengganggu di kupingnya padahal saya nggak maksud ke arah sana, tapi nggak apa-apa sosmed kan gitu. Nggak ada masalah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Fahri tidak mempermasalahkan isi cuitan tersebut dibully netizen. Ia menghadapinya dengan senyuman dan intropeksi diri. "Ya Harus banyak senyum. Harus menerima baik kriitikan orang. Instropeksi biar positif lah," kata Fahri.