Antasari Azhar Beberkan Fakta Baru Tentang 'Si Pembawa Pesan' dan Penyuruhnya
Sosok yang diduga merupakan pengusaha media tersebut, mengantarkan pesan dari seseorang kepada Antasari yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua KPK
Editor: Wahid Nurdin
![Antasari Azhar Beberkan Fakta Baru Tentang 'Si Pembawa Pesan' dan Penyuruhnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/antasari-azhar-temui-presiden-jokowi_20170126_235619.jpg)
Lalu saat ditanya apakah yang menyuruh si pembawa pesan adalah keluarga Aulia Pohan, Antasari pun menjawab.
"Iya, tapi itu yang dikatakan yang bersangkutan (si pembawa pesan) ya. Entah dia bawa nama atau sesungguhnya seperti. Wallahu alam saya nggak itu, tapi itu yang saya dengar."
Saat kedatangan pembawa pesan itu, lembaga antirasuah yang dipimpin Antasari saat itu mengusut kasus korupsi dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) yang menjerat Aulia Pohan.
Aulia Pohan diketahui merupakan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia sekaligus besan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Kasus tersebut berujung pada penahanan Aulia Pohan.
Selain itu, Antasari juga tengah menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang Kasus Bank Century dan yang paling dekat dengan masa penahanan Antasari yakni kasus IT KPU.
"Ada beberapa (kasus) yang saya tangani. Selain itu (Kasus Aulia Pohan) sudah selesai. Selain itu saya juga menunggu hasil audit BPK tentang Century dan yang paling dekat dengan masa penahanan saya itu adalah saya sedang ingin membongkar kasus IT KPU," ujar Antasari.
Berikut videonya:
Kasus lama Antasari dibuka lagi
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menegaskan, kasus pembunuhan yang menjadikan Antasari Azhar sebagai tersangka akan dibuka kembali.
Polisi akan menyelidiki hal-hal yang dinilai belum tuntas dalam kasus tersebut. Iriawan akan berkoordinasi dengan penyidik di Direktorat Kriminal Umum yang menyidik kasus Antasari.
"Sudah lama saya belum update data itu. Saya tanya dulu ke penyidiknya, baru nanti saya sampaikan lagi," kata Iriawan saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis siang.
Saat ditanya apakah ia menganggap ada yang janggal dan belum tuntas dalam pengusutan kasus itu, Iriawan enggan menjawabnya.
"Nanti tanya ke direkturnya, saya belum update," sahut jenderal bintang dua itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.