Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Pergoki Patrialis Temui Kamaludin di Lapangan Golf Sebelum Ditangkap di Grand Indonesia

Sepanjang, Rabu (26/1/2017) pergerakan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar dimonitor penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KPK Pergoki Patrialis Temui Kamaludin di Lapangan Golf Sebelum Ditangkap di Grand Indonesia
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang, Rabu (26/1/2017) pergerakan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar dimonitor penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan sebelum ditangkap di Grand Indonesia, pagi harinya Patrialis Akbar menemui rekannya Kamaludin yang berperan sebagai perantara suap.

Patrialis bertemu Kamaludin di lapangan golf Rawamangun.

Setelah menemui Kamaludin, Patrialis kembali ke kantornya di Mahkamah Konstitusi dan melakukan kegiatan di kantornya.

"Setelah itu malam harinya, dia (Patrialis) diamankan di Grand Indonesia," kata Febri, Senin (30/1/2017) di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dikatakan Febri, bukti kuat yang dimiliki penyidik KPK atas adanya dugaan suap yakni didapatkan transaksi dan pertemuan antara Patrialis dengan Kamaludin di Lapangan Golf.

Berita Rekomendasi

Baca: Stempel Kementerian dan Label Halal Organisasi Internasional Di Kantor Penyuap Patrialis

Hingga akhirnya saat menangkap‎ Kamaludin, penyidik menemukan draf putusan nomor 129 yang isinya sama dengan draf yang ada di MK dan belum dibacakan.

Isi drafnya yakni dikabulkan sebagian.

Ditanya soal mengapa penyidik KPK tidak melakukan penangkapan pada Patrialis Akbar di kantornya, melainkan memilih menangkap di Grand Indonesia, Febri menjawab penyidik KPK punya pertimbangan sendiri.

"‎Tim lapangan punya pertimbangan sendiri memastikan transaksi indikasi suap kuat terjadi," katanya.

Baca: Patrialis Akbar Tulis Tangan Surat Pengunduran Diri Sebagai Hakim MK

Indikasi kuat terjadinya suap ketika KPK menangkap Kamaludin dan menemukan draf putusan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas