Panglima TNI: Ada Indikasi Demo Besar-besaran
Panglima TNI juga mengingatkan bahwa Indonesia bukanlah negara agama, melainkan negara yang agamis.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku mendapat informasi, bahwa pada masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, akan digelar demo besar-besaran.
Salah satu tuntutannya adalah masalah Pilkada dan keimanan, namun Panglima TNI tidak menjelaskan lebih lanjut.
"Bawasu harus berani, karena ada indikasi ada demonstrasi besar-besaran," ujar Gatot Nurmantyo dalam pemaparannya di Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Dalam pemaparannya itu, Panglima TNI juga mengingatkan bahwa Indonesia bukanlah negara agama, melainkan negara yang agamis.
Hal tersebut dengan jelas tertulis di Pancasila sila pertama, yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Oleh karena itu semua pihak harus berpegang teguh pada ideologi tersebut.
"Ini yang penting, kampanye pilkada tidak boleh bertentangan dengan agama, dan tidak boleh menyinggung agama lain," ujar Gatot Nurmantyo yang disambut tepuk tangan oleh peserta Rakornas.
Usai pemaparan, dalam kesempatan wawancara dengan wartawan Panglima TNI kembali menjelaskan hal tersebut.
Bahwa pihaknya mendapat informasi bahwa akan ada demo di masa tenang.
Kata dia hal tersebut tidak masalah, selama aksi itu tidak menyinggung soal pilkada.
"Saya dapat info, kalau hari tenang akan ada demo. Kalau demo nggak masalah, asal tidak menyangkut masalah tentang pilkada, disitulah perlu Bawaslu mengawasi, agar benar-benar tenang semuanya. Itu saja," ujarnya.
"Saya yakin namanya di Republik Indonesia itu negara demokrasi, pasti ada ruang untuk kita berdemokrasi, demo itu suatu hal yang wajar saja, yang penting kita tertib," ujarnya.