Anggaran Atasi Kerusakan Jalur Pantura Telan Rp 1,022 Triliun
Kondisi rusak parah tersebut berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa yang membentang melewati tiga provinsi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan jalan strategis nasional saat ini telah berada dalam kondisi rusak parah.
Kondisi rusak parah tersebut berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa yang membentang melewati tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Ini pertama di Jawa Barat dari mulai Pamanukan sampai Palimanan. Langsung kami tangani karena sudah ada kontraknya dan akan kami dorong supaya efektif," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, di Jakarta, Senin (6/2/2017).
Sembilan ruas jalan yang terbentang dari Pamanukan-Lohbener-Palimanan sepanjang 102,23 kilometer telah mendapatkan penanganan serta rehabilitasi besar-besaran.
Sedangkan untuk provinsi Jawa Tengah, terdapat dua wilayah ruas jalan yang teridentifikasi mengalami kerusakan parah dan ringan.
Pertama dimulai dari Ruas Jalan Pejagan-Prupuk-Batas Banyumas-Ajibarang-Wangon dengan total panjang mencapai 99,93 kilometer.
Kemudian yang kedua, yakni mulai dari Ruas Jalan Wangon–Buntu–Kebumen-Purworejo-Karangnongko (Batas DI Yogyakarta) dengan total mencapai 138,29 kilometer.
Untuk itu, Arie menyatakan telah menyiapkan anggaran cukup besar untuk mengatasi jalan rusak tersebut.
Anggaran yang dialokasikan pada tahun ini untuk perbaikan Jalur Pantura dari Jawa Barat hingga Jawa Timur adalah sebesar Rp 1,022 triliun.
"Sementara itu, pagu anggaran 2017 untuk perbaikan jalan nasional ada Rp 19,677 triliun atau 47,4 persen dari anggaran Ditjen Bina Marga. Namun demkian, kalau itu tidak mencukupi kami bisa menunda kegiatan-kegiatan yang belum mendesak," tuntas Arie.
(Ridwan Aji Pitoko/kompas.com)