Curhat Lagi di Twitter, Kali Ini SBY Berkicau Merasa Jadi Korban Hoax
Kali ini Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) tersebut mengklarifikasi terkait munculnya akun mirip yang ia miliki.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascacuitannya di Twitter yang 'menggegerkan publik', kini Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkomentar melalui akun resminya @SBYudhoyono.
Kali ini Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) tersebut mengklarifikasi terkait munculnya akun mirip yang ia miliki.
SBY merasa jadi korban hoax atau informasi bohong. Selasa (7/2) siang kemarin ia mengklarifikasi lewat akunnya.
"Ada yg melepas tweet seolah dari saya. Isinya menyerang Pak Jokowi & Ibu Megawati. Itu bukan dari saya. Bukan karakter saya. *SBY*," tulis SBY.
Baca: SBY Ungkap Follower 9,5 Juta, Berapa Jokowi dan Prabowo?
"Ada sejumlah akun twitter yg gunakan nama S.B.Yudhoyono, dgn followers ratusan atau ribuan. Followers saya hari ini 9,5 juta. *SBY*," tambahnya.
Oleh karena itu SBY meminta aparat kepolisian untuk tidak tinggal diam dan segera menertibkan berita hoax di media sosial ini.
"Netizen & rakyat jangan sampai diadu domba. Saya harap pihak yg berwajib menertibkan berita hoax yg memecah belah seperti itu. *SBY*," tulis SBY.
Baca: Misbakhun: Ya Allah, Kirimkan Malaikat Pembawa Kebijaksanaan untuk Bapak SBY
Sehari sebelumnya, SBY juga curhat di Twitter saat sekelompok mahasiswa melakukan unjuk rasa di rumahnya di Kuningan, Jakarta Selatan.
SBY pun bertanya kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian apakah ia tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri.
Baca: SBY Tak Yakin Demonstrasi di Rumahnya Bakal Diusut Tuntas
Aksi mahasiswa itu dilakukan sebagian mahasiswa peserta Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, 4-6 Februari 2017.
Mereka menggelar acara tersebut untuk tujuan 'Meneguhkan komitmen menjaga Indonesia' dengan diisi pemaparan materi beberapa pengamat, menteri, anggota Wantimpres dan mantan pejabat.