Redam Intoleransi, Penegak Hukum Harus Putus Tali Kekerasan
Pengamat sosial Romo Benny Susetyo mengatakan, awal mula intoleransi terjadi adalah kekerasan terhadap kaum minoritas.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Intoleransi yang belakangan ramai menjadi sorotan diyakini bisa dihentikan memutus tali aksi kekerasan oleh aparat penegak hukum.
Pengamat sosial Romo Benny Susetyo mengatakan, awal mula intoleransi terjadi adalah kekerasan terhadap kaum minoritas.
Hal ini katanya tak hanya terjadi di Ibu Kota. Di Indonesia bagian timur kaum mayoritas juga melakukan penindasan terhadap minoritas. Bahkan masih terjadi hingga saat ini.
"Jadi bagaimana kita sebagai elemen masyarakat juga membantu memutus tali kekerasan yang sering terjadi. Selain peran pemerintah, aparat penegak hukum juga harus menghentikan kekerasan ini," kata Romo Benny dalam diskusi berjudul 'Darurat intoleransi, jaga kebhinekaan, tegakan kebersamaan dalam keberagaman' di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).
Selain itu dirinya menjelaskan, salah satu yang berperan adalah media.
Dirinya berharap media ikut mengangkat isu kemajemukan, keberagaman, bukan memberitakan hal berat yang berbau konflik.
"Ini pentingnya peran media memberikan pendidikan kepada publik, maka media penting angkat isu kemajukan dan keberagaman," katanya.
Menurutnya krisis intoleransi tak hanya terjadi di dalam negeri. Di Amerika, Romo Benny mencontohkan, pemimpinnya saat ini anti keberagaman.
"Ini kenyataan, tapi bagaimana Indonesia jadi contoh dunia. Itu Pancasila yang jadi jalan tengah," katanya.