Ada Upaya Retas Server KPU, Golkar Percayai Data dari Saksi Pilkada Serentak
Partai Golkar menyayangkan kejahatan yang dilakukan hacker untuk meretas server KPU terkait Pilkada Serentak.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menyayangkan kejahatan yang dilakukan hacker untuk meretas server KPU terkait Pilkada Serentak.
Ketua Kordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I (Sumatera dan Jawa) Nusron Wahid mengatakan hal tersebut merupakan instrumen strategis dalam demokrasi Indonesia.
"Tetapi di sisi lain yang namanya penghitungan sah kan tidak tergantung dengan IT tetapi penghitungan C1, C1 yang diupload hasil scan TPS jadi level berjenjang oleh karena itu data yang dipakai C1 dan C1 plano yang akan disahkan dimasing-masing tingkatan, Pilkada dan Pilgub akan disahkan di KPU provinsi," kata Nusron di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Baca: Ada yang Berupaya Meretas Server KPU
Baca: KPU DKI Jakarta Sebut Tidak Ada Server yang Diretas
Nusron menuturkan pihaknya lebih mempercayai laporan yang disampaikan saksi yang berbasis data C1 dan bukan dari IT aplikasi pilkada langsungg atau KPU.
"Kecuali data C1 KPU," kata Kepala BNP2TKI itu.
Sementara Sekjen Golkar Idrus Marham mengatakan pihaknya juga melakukan real count di Hotel Fairmount.
"Jadi kekhawatiran itu bisa diatasi," kata Idrus.
Sebelumnya, Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay mengungkapkan ada pihak berniat meretas server Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat di Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng).
"Iya memang ada upaya itu untuk mengganggu dan itu memang sedikit agak memperlambat akses untuk melihat situs," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Jumat (17/2/2017)
Namun begitu, dia mengatakan tidak ada kerusakan yang signifikan dalam mengunggah form C1 saat ini dari seluruh TPS yang ada.