Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menelisik Jejak Spionase di Restaurant Pyongyang, Jakarta Utara

Restaurant itu disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang dijadikan tempat Dinas Intelijen Korea Utara melakukan pertemuan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menelisik Jejak Spionase di Restaurant Pyongyang, Jakarta Utara
istimewa
Ilustrasi 

Interior ruangan dapat dibilang sangat sederhana, sehingga tempat ini terasa seperti sebuah ruko yang disulap menjadi restoran.

Setiap meja makan diberi sekat dari rotan dan meja makan yang digunakan tampak seperti furnitur ala Betawi. Di antara jalan menuju ke tangga dan meja makan diberi pembatas yang terbuat dari kayu.

Sementara itu, di bagian luar restoran itu terparkir dua kendaraan roda empat, mobil Nissan Juke berwarna merah dan Toyota Avanza berwarna hitam.

Di kanan dan kiri restoran itu tak ada aktivitas.  Sedangkan, di lantai dua dan tiga terlihat dari depan terdapat banyak jemuran pakaian.

Di pintu depan, seorang pelayan wanita berkaos biru dan rok putih berkulit putih seperti orang Korea berdiri di depan cashier. Pelayan dengan gaya santai dan rambut diikat ke atas tersebut mempersilahkan wartawan untuk duduk.

Ia mencoba mempersilahkan dengan bahasa Indonesia yang tak fasih. “Selamat datang,” ujar pelayan berkaos biru tersebut.

Wartawan pun mencoba menanyakan menu dan memilih tempat duduk. Karena restoran yang sepi dan tak ada pengunjung lain, pelayan berkaos biru sempat hendak membereskan aktivitasnya di meja kasir untuk menanyakan pesanan.

BERITA TERKAIT

Namun, saat wartawan akan duduk, ada salah satu pelayan lainnya memakai baju berwarna pink dan rok putih mencoba memotong aktivitas pelayan berkaos biru.

Lalu, mereka saling berkomunikasi dalam Bahasa Korea. Hingga akhirnya, salah satu pelayan berbaju warna pink tadi mengatakan dalam Bahasa Indonesia restoran tutup. “Tutup. Tutup,” sambil mengarahkan jari telunjuk ke arah pintu keluar.

Dia berusaha meyakinkan wartawan bahwa Restauran tersebut sedang tidak beroperasi. Wartawan sempat mencoba bertanya menggunakan bahasa Inggris, namun dua pelayan tersebut pun nampak kebingungan dan tak merespon.

“Tutup, tutup,” ujarnya kembali memastikan. Ia beberapa kali memastikan bahwa restaurant tersebut tidak beroperasi meski di pintu restauran tergantung tulisan ‘Buka’.

Ramai Dipadati Orang Korea

Meskipun tempat itu indentik dengan Korea Utara, namun tak hanya warga dari negara itu saja yang datang ke tempat itu.

Warga negara lainnya, bahkan dari Korea Selatan juga mencicipi berbagai macam kuliner dan hiburan ala negeri itu. Ini disampaikan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea, Teguh Santosa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas