Polisi Telisik Informasi Restaurant di Jakarta Jadi Tempat Aktivitas Intelijen Korea Utara
"Itu nanti kita tunggu departemen luar negeri. Ya kan perlu kita buktikan, kan ada izin. Harus kita komunikasikan itu,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait dugaan adanya Restaurant Korea Utara di Indonesia digunakan sebagai tempat Dinas Intelijen Korea Utara melakukan pertemuan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya belum mendapat informasi detail mengenai restaurant tersebut.
"Mata-mata apa?" ujar Argo saat dihubungi Minggu (19/2/2017).
"Belum ada (informasi)," sambung Argo.
Pihak kepolisian akan mengkomunikasikan informasi tersebut dengan Kementerian Luar Negeri terlebih dahulu untuk membuktikan kebenarannya.
"Itu nanti kita tunggu departemen luar negeri. Ya kan perlu kita buktikan, kan ada izin. Harus kita komunikasikan itu," ujar Argo.
Mengenai boleh tidaknya restaurant dijadikan aktivitas intelijen, ucap Argo, harus ditelisik lebih dulu, apa tujuan usaha dan kepemilikan restaurant.
"Itu kita buktikan dulu, tujuan usuha untuk apa, itu milik siapa. milik orang indonesia atau asing kan ada aturan sendiri. Ini kita lihat dulu, siapa yang mengizinkan," ujar Argo.
Dilaporkan portal berita di Singapura, Asiaone, Intelijen Korea Utara, Reconnaissance General Bureau (RGB), telah beroperasi di Malaysia, Singapura, dan Indonesia, selama dua dekade terakhir.
RGB berada di bawah kewenangan Departemen Keamanan Negara Korea Utara memberikan laporan kepada Kim Jong-un.
Para agen intelijen itu merangkap sebagai insinyur dan konsultan teknis di industri konstruksi untuk berbaur dengan masyarakat di Malaysia dan Singapura.
Selain itu, ada juga yang mengoperasikan restoran Korea.
“Mereka menggunakan retaurant sebagai front utama untuk mengumpulkan intelijen dan pengawasan, menargetkan politisi Jepang dan Korea Selatan, diplomat, tokoh korporat tinggi, dan pengusaha yang berbasis di negara-negara ini,” tulis media Singapura, Asiaone, Jumat (17/2/2017), mengutip seorang sumber.
Untuk di Indonesia, RGB juga disebut beroperasi di pabrik tekstil di kota-kota besar, termasuk Jakarta.
“Salah satunya, terletak di atas sebuah restaurant Korea Utara di Jakarta, itu adalah bagian dari kantor RGB Indonesia,” tutur sumber itu.