Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Jamin Keselamatan Siti Aisyah

Duta besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim menegaskan pemerintah Malaysia menjamin keselamatan Siti Aisyah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Malaysia Jamin Keselamatan Siti Aisyah
Tribunnews/Kompas TV
Foto 6 tersangka dari 11 tersangka pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang dirilis secara resmi oleh pihak Kepolisian Diraja Malaysia, Minggu (19/2/2017). Tersangka yang berkewarganegaraan Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Korea Utara itu kini telah ditangkap. Sementara, 7 orang lain masih buron. WNI yang jadi tersangka dan telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus tersebut adalah seorang perempuan bernama Siti Aisyah. 

Korban diketahui memiliki keluarga dan tinggal di Macau, setelah terusir dari Korea Utara.

"Tidak benar," tegas Khalid.

Ketika ditanya berapa lama akan menunggu kehadiran anggota keluarga Jong Nam untuk identifikasi jenazah, Khalid tidak memberi kepastian.

"Kami akan memberi mereka waktu," ujarnya.

Untuk pertama kalinya, secara resmi pemerintah Korea Utara melontarkan kekecewaan terhadap Malaysia, Kamis. Korea Utara menyebut PDRM telah melakukan autopsi ilegal terhadap jenazah Kim Jong Nam.

Sebelumnya, Duta besar Korea Utara di Malaysia, Kang Chol, sering melontarkan kekecewaan serupa. Ia bahkan menuduh Malaysia bersekongkol dengan musuh-musuh Korea Utara.

"Malaysia wajib menyerahkan jasad pria itu kepada pemerintah DPRK (Korea Utara) tetapi Malaysia malah melakukan autopsi dan pemeriksaan forensik secara ilegal," ujar Komite Kehakiman Korea Utara seperti dikuti Kantor Berita Korea Utara, KCNA .

Berita Rekomendasi

Korea Utara menyebut alasan pemerintah Malaysia yang menolak menyerahkan jenazah Jong Nam sebagai tindakan absurd.
Pemerintah Malaysia baru bersedia menyerahkan jenazah setelah menerima sampel DNA dari keluarga korban.

"Hal ini membuktikan Malaysia akan mempolitisasi penyerahan jenazah yang jelas menyalahi hukum internasional dan moralitas, demi mewujudkan tujuan jahatnya," lanjut Korut.

Pyongyang mendesak digelarnya investigasi bersama dan siap mengirimkan para pakar ke Malaysia.

Korea Utara juga masih belum yakin pria yang tewas tersebut Kim Jong Nam karena dalam paspor tertulis nama Kim Chol. (tribunnetwork/rio/mal/afp/bernama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas