Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Akan Hadiri 'Private Dinner' dengan Perdana Menteri Australia

Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Australia pada 25-26 Februari mendatang.

Editor: Sanusi
zoom-in Presiden Jokowi Akan Hadiri 'Private Dinner' dengan Perdana Menteri Australia
facebook.com/madametussaudshongkong/Jakarta Post
Presiden Joko Widodo saat menjalani pengukuran dengan tim pematung dan seniman museum lilin Madame Tussauds di Istana Negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Australia pada 25-26 Februari mendatang. Kunjungan tersebut merupakan penjadwalan ulang, setelah pada November 2016 lalu Presiden batal berangkat ke Australia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, mengatakan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan singkatnya ke Australia, akan diundang menghadiri makan malam khusus, bersama Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull.

"Makan malam kedua pemimpin akan dilakukan secara 'private,' Perdana Menteri Turnbull akan mengundang bapak Presiden 'private dinner,' yang hadir bapak Presiden dann ibu negara, dengan Perdana Menteri dan stafnya," ujar Arrmanatha Nasir dalam konfrensi pers di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

Hal tersebut berbeda dengan kunjungan kenegaraan biasanya. Arrmanatha Nasir mengatakan makan malam tersebut menunjukan hubungan antara Indonesia dan Australia sangat dekat.

Arrmanatha Nasir mengatakan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, rencananya juga dibahas sejumlah kerjasama antara kedua negara, antara lain di bidang ekonomi, maritim, siber dan penanggulangan terorisme.

Presiden Joko Widodo di Australia juga akan menemui pengusaha Australia untuk membahas sejumlah kerjasama, dan juga akan menyapa WNI.

Arrmanatha Nasir menyebut penghentian kerjasama di bidang militer antara Indonesia dan Australia sampai saat ini, menurut Arrmanatha Nasir hal tersebut tidak merusak hubungan baik kedua negara, dan tidak akan menggangu kunjungan resmi kenegaraan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Tentunya kerjasama militer merupakan salah satu area yang penting, selama ini berjalan dengan baik. Kejadian beberapa saat lalu, sudah ada proses yang sudah dilakukan, ada proses investigasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas