TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala bidang Protokol dan Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan tempat wudhu dan kamar mandi yang disiapkan untuk Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud masih dalam masa pengerjaan.

"Persiapan lainnya, tempat wudhu dan kamar mandi yang khusus buat Raja Salman itu (masih) dalam pengerjaan," ujar Abu, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2/2017).

Menurutnya, pengerjaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika raja dari Kerajaan Saudi Arabia itu membutuhkan kamar mandi saat berada di Masjid Istiqlal.

"Itu hanya alternatif jika beliau akan menggunakan kamar mandi," katanya.

Ia menambahkan, bangsa Arab itu terbiasa selalu berwudhu sebelum pergi ke masjid.

"Biasanya orang Arab kalau ke masjid sudah dalam keadaan berwudhu, mereka senantiasa memperbaharui wudhunya,".

Kendati demikian, Abu pun mengaku pihak pengelola Masjid terbesar se-Asia Tenggara itu tetap menyiapkan kamar mandi khusus raja.

Bukan kamar mandi baru, katanya, namun kamar mandi VVIP yang tengah dimodifikasi sedemikian rupa.

"Tapi kalaupun ingin memakai kamar mandi, kami sudah siapkan, tentunya untuk kamar mandi tidak diadakan baru, tapi kamar mandi VVIP dimodifikasi," tuturnya.

Modifikasi tersebut mengacu pada kebutuhan Raja Salman yang disampaikan oleh protokol kerajaan.

Mulai dari tinggi kloset, hingga pegangan untuk Raja.

"Disesuaikan ya, dengan permintaan dari protokol kerajaan seperti tinggi kloset, pegangan tangan kiri dan tangan saat akan jongkok dan saat akan raja akan berdiri," ujarnya.

Penyesuaian modifikasi tersebut bukan tanpa alasan.

Usia sang Raja yang sudah mencapai 80 tahun itu membuat kamar mandi yang akan digunakan harus mempermudah dirinya.

Tentunya disesuaikan pula dengan kamar mandi yang ada di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Raja sangat senior sekali diatas 80 tahun, makanya kamar mandi dan tempat wudhunya khusus, seperti di tempat beliau akan menginap," katanya.