Menteri Agama: Ada 5 MoU yang Akan Diteken Pemerintah dengan Kerajaan Arab Saudi
"Ada lima MoU yang disiapkan pemerintah yang sudah mendapatkan persetujuan dengan pemerintahan kerajaan Saudi Arabia," ujarnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di DPR, Senin (27/2/2017) kemarin menjelaskan, ada lima nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pemerintah dengan Arab Saudi saat Raja Salman di Indonesia.
"Ada lima MoU yang disiapkan pemerintah yang sudah mendapatkan persetujuan dengan pemerintahan kerajaan Saudi Arabia," ujarnya.
Dari lima MoU, Kementerian Agama mendapat dua jatah dengan Raja Salman.
Salah satu kesepakatannya membahas mengenai radikalisme yang ada di Indonesia. "Terkait dengan kerjasama menanggulangi radikalisme juga yang tidak kalah penting penanganan ekonomi," ujar Lukman.
Lukman menjelaskan untuk MoU kedua, Raja Salman juga akan membahas terkait masalah haji. Namun hal yang dibahas bukan penambahan kuota, melainkan mutu dan kualitas penyelenggaraan haji dari Indonesia dan Arab Saudi.
"Jadi kalau pemerintah Saudi Arabia tidak memenuhi penambahan kuota itu bukan karena mereka tidak berbaik hati. Tapi sangat memperhatikan daya tampung," jelas Lukman.
Lukman menambahkan terkait kuota haji, pemerintah Arab Saudi sangat memperhatikan jamaah yang berasal dari Indonesia.
"Banyak jamaah melebihi kapasitas daya tampung merupakan sesuatu yang menakutkan karena mengancam keselamatan jiwa para jamaah," kata Lukman.
Ketua DPR RI Setya Novanto berharap Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi bisa mendapat perlindungan dan kehidupan yang layak nantinya.
Hal itu bisa terjadi kata Novanto setelah kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke tanah air. "Kita ingin tenaga kerja kita yang sudah kita kirim kesana agar mereka diberikan keamanan dan kenyamanan," ujar Novanto.
Novanto berharap Raja Salman bisa merealisasikan kerjasama dengan Indonesia. Sehingga kunjungan kenegaraan selama satu minggu tidak hanya seremonial saja. "Kita harapkan ini tidak hanya sekedar seremonial," kata Novanto.
Novanto menambahkan Indonesia dan Arab Saudi harus bisa saling memberikan manfaat dan keuntungan. Sehingga ada kerjasama konkrit yang bisa diberikan atas kunjungan Raja Salman.
"Bukan hanya sekedar kita menyiapkan karpet merah tapi juga kita ingin kedua belah pihak melaksanakan kerja sama lain," papar Novanto. (tribunnews/abdul qodir/glery/ferdinand/fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.