Jokowi: 12 Tahun Lalu Saya Adalah Pengusaha
"Dulu, bagi saya, jadi pengusaha itu sederhana. Pelanggan menuntut kita tiga hal: bekerja on time, memberi harga kompetitif dan produk bermutu baik."
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat membuka pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (KTT IORA), Presiden Joko Widodo menceritakan singkat soal pengalamannya menjadi seorang pengusaha.
Presiden Jokowi, Senin (6/3/2017), menjadi ketua sekaligus pemimpin pertemuan bisnis IORA, bersama Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang menjadi wakil ketua.
Mengenakan setelan jas biru gelap, Presiden Jokowi mengawali pidatonya dengan cerita singkat soal pengalamannya menjadi pengusaha.
"Dua belas tahun lalu saya adalah pengusaha," demikian kata Presiden Jokowi, membuka pidatonya di Jakarta Convention Center, Jakarta.
"Dulu, bagi saya, jadi pengusaha itu sederhana. Pelanggan menuntut kita tiga hal: bekerja on time, memberi harga kompetitif, dan menyediakan produk bermutu baik," kata Jokowi.
Revolusi digital menurutnya adalah hal yang membuat menjadi seorang pengusaha di zaman sekarang berbeda dengan zaman saatnya masih menjadi pengusaha.
"Smartphone adalah teknologi yang paling revolusioner," jelas Jokowi.
Setelah tampil di pertemuan bisnis ini, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jacob Zuma.
Turut hadir pula dalam pertemuan itu Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sebagai pembicara.
Pertemuan yang terbagi dalam dua sesi itu juga akan diisi oleh pembicara-pembicara penting lain, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.
Hadir pula sejumlah pejabat eksekutif Indonesia dan negara-negara lain, seperti CEO Lippo Group James Riady, CEO CIMB Group Malaysia Nazir Razak, dan CEO Blackmores Australia Christine Holgate.