Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Nenek Supini, Dulu Pengusaha Bahan Bangunan, Kini Dipaksa Jadi Pengemis

Pekerjaan Nenek Supini memasok pelanggan yang membutuhkan meterial seperti pasir, semen, kayu dan sebagainya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Nenek Supini, Dulu Pengusaha Bahan Bangunan, Kini Dipaksa Jadi Pengemis
Kompas.com
Seorang nenek tua yang dipaksa mengemis diamankan di unit PPA Polrestabes Semarang, Senin (6/3/2017). Video nenek dipaksa mengemis viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Supini (80), nenek yang diduga dipaksa mengemis oleh seorang pria di depan RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, dahulu adalah seorang pengusaha material bangunan.

Pekerjaan Nenek Supini memasok pelanggan yang membutuhkan meterial seperti pasir, semen, kayu dan sebagainya.

Namun, pekerjaan itu sudah lama ditinggalkan Nenek Supini semenjak suaminya meninggal puluhan tahun lalu.

Baca: Berjalan Tertatih-tatih, Nenek Nasikah Keliling Jualan Kerupuk Demi Obati Suaminya yang Kena TBC

Nenek Supini ini sudah lanjut usia yang kemudian pergi ke Kota Semarang berjualan buah-buahan di Pasar Karangayu, Kota Semarang.

Masa lalu Nenek Supini ini diceritakan Muh Sukeni (58), salah satu keponakan Supini, saat Kompas.com bertandang ke kampung halamannya di Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Beliau Nenek Supini itu bibi biyung (bibi/bulik) saya. Dahulu jualan material, lalu sekitar lima tahun lalu saya pernah bertemu beliau di Pasar Karangayu, jualan mangga dan buah-buahan. Tapi setelah itu saya tidak tahu kabarnya," ujar Sukeni, Selasa (7/3/2017) sore.

Berita Rekomendasi

Nenek Supini, kata Sukeni, memang hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal.

Ia sama sekali tidak memiliki anak kandung.

Baca: Tiga Nenek Rayakan Ultah ke 100 di Panti Jompo

Nenek Supini hanya memiliki kakak, adik, dan keponakan yang beberapa di antaranya tinggal di Desa Ngasinan.

Sejak merantau ke Kota Semarang, Nenek Supini sangat jarang pulang ke kampungnya.

Hanya beberapa kali saja ia pulang dan tinggal berpindah-pindah di rumah beberapa keponakannya.

Sebab, menurut Sukeni, Nenek Supini tidak lagi memiliki rumah, tanah ataupun harta benda lain yang ditinggalkan di kampung halamannya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas