Cerita Para Musisi Dapat Sepeda dari Jokowi: Raisa, Ita Purnamasari hingga Andre Hehanusa
Raisa berharap pemerintah semakin memperhatikan musik Indonesia, terutama memperhatikan musisi atau penyanyi yang memiliki keinginan go international.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara peresmian pembukaan Munas VII PAPPRI sekaligus peringatan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017), bertabur hadiah sepeda.
Berbeda dari sebelumnya, kali ini Presiden Joko Widodo menantang calon peraih hadiah bukan dengan menyebutkan nama-nama ikan. Jokowi menantang musisi dengan lagu-lagu daerah.
Penyanyi Raisa adalah satu musisi yang mendapat hadiah sepeda dari Jokowi. Raisa mendapat sepeda setelah Jokowi mengundang Raisa maju.
"Perkenalkan dulu, jangan-jangan ada yang enggak kenal," ujar Jokowi yang disambut tawa.
"Assalamualaikum, nama saya Raisa," ujar Raisa.
Jokowi dan Raisa sama-sama terdiam beberapa saat sehingga suasana agak canggung. Raisa yang merasa bingung kemudian mengatakan, "sudah Pak". Seisi ruangan kembali tertawa.
Jokowi lalu meminta Raisa melantunkan sebuah lagu untuk dinyanyikan. Ia menjanjikan sepeda bagi Raisa.
"Mungkin ini lagu Indonesia yang jadi favorit saya. Enggak nyanyi lagu galau kan Pak di sini," ujar Raisa yang disambut tawa Jokowi.
Kekasih Hamish Daud itu kemudian melantunkan lagu berjudul Indonesia Pusaka. Jokowi yang berdiri di samping Raisa tampak ikut bernyanyi.
Hanya saja, suaranya tidak terdengar melalui pengeras suara. Tepuk tangan dan sorak sorai mengiringi pengujung lagu.
Sebelum duduk, Raisa ditanya lagi oleh Presiden Jokowi soal harapannya terhadap musik Indonesia.
Raisa berharap agar pemerintah semakin memperhatikan musik Indonesia, terutama memperhatikan musisi atau penyanyi yang memiliki keinginan go international.
"Saya pribadi musisi lokal (menganggap) kalau pingin menembus pasar global harus pindah deh dari sini (Indonesia). Saya enggak pingin kayak gitu," ujar Raisa.
"Saya ingin semua musisi lokal, generasi saya atau generasi di bawah saya, kami berkarya di sini menulis dengan sekeliling alam Indonesia, namun bisa tetap menembus pasar global," lanjut dia.