Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Maaf Stok Blanko e-KTP Terganggu Kasus Korupsi

Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait adanya gangguan pelayanan pengurusan administrasi KTP elektronik.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jokowi Minta Maaf Stok Blanko e-KTP Terganggu Kasus Korupsi
TRIBUN/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo mengunjungi pameran furniture di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/3/2017). Presiden Joko Widodo hari ini secara resmi membuka Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017, yang akan diselenggarakan dari tanggal 11 sampai 14 Maret. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait adanya gangguan pelayanan pengurusan administrasi KTP elektronik sebagai dampak kasus korupsi proyek dokumen kependudukan itu.

"Jadi kalau ada kekurangan blanko, masalah hambatan, kita mohon maaf," ujar Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

Ia mengatakan tidak optimalnya pengurusan KTP yang terjadi selama ini karena imbas dari adanya persoalan pada proyek e-KTP pada masa lalu.

"Itu imbas dari problem e-KTP. Habisnya Rp6 triliun, jadinya hanya KTP yang dulunya kertas sekarang plastik. Hanya itu saja, sistemnya belum," tutur Jokowi.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya menargetkan lelang pengadaan blanko e-KTP selesai akhir Maret 2017.

"Dalam proses lelangnya, kami berhati-hati agar jangan sampai ada sedikitpun yang prosesnya tidak terbuka dan harus memenuhi aturan," kata Tjahjo.

Tjahjo mengakui perekaman data penduduk dan akta kelahiran tersendat. Sebabnya, proses lelang yang belum selesai, sementara blanko di beberapa daerah habis.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk sementara warga diberikan surat keterangan perekaman yang sah sebagai KTP," ucapnya.

Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang perekaman datanya terhambat.

Meski terhambat, ia memastikan perekaman data berjalan normal.

"Kendala ada, tapi pelayanan masyarakat tetap jalan walau belum bisa optimal," ujarnya.

Presiden mengakui akibat korupsi di proyek e-KTP semuanya menjadi berantakan. "Sekarang menjadi bubrah semua gara-gara anggaran dikorup," ujarnya.

Jokowi mengatakan manfaat yang bisa diambil dari KTP elektronik sangat banyak dan akan membantu setiap pengurusan administrasi, misalnya membuat SIM, paspor dan sebagainya.

"KTP elektronik itu ini memang problem besar. Sebetulnya kalau e-KTP ini jadi dan benar, kita bisa selesaikan banyak sekali masalah, misal urusan paspor tanpa fotokopi KTP, SIM, perbankan, perpajakan, urusan pilkada, semuanya kalau sistem yang kita bangun bener ini sudah rampung," tutur Jokowi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas