Raja Salman: Udara di Bali Lebih Dingin daripada di Jeddah
“Saya tadi tidak lupa menyampaikan kepada Duta Besar Indonesia di Arab Saudi, apabila ada keluhan-keluhan mohon disampaikan untuk kita perbaiki."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz al-Saud meninggalkan Bali menuju Jepang, Minggu (12/3/2017), setelah berlibur selama sembilan hari di Pulau Dewata.
Raja Salman tiba di Base Ops Pangkalan Udara Ngurah Rai, Badung, Bali bersama iring-iringan rombongan sekitar pukul 10.50 Wit,a dengan pengawalan ketat aparat.
Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Inspektur Jenderal (Irjen) Petrus Golose, dan Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Kustanto Widiatmoko, turut serta melepas keberangkatan Raja Salman.
Orang nomor satu dari negeri kaya minyak itu kemudian naik pesawat menggunakan eskalator elektronik yang dibawa khusus dari Arab Saudi.
Mengenakan jubah berwarna putih dibalut jubah warna keemasan, Raja Salman perlahan naik ke pesawat. Sebelum masuk pesawat, Raja Salman melambaikan tangan dan melempar senyum.
Pesawat Saudi Arabian jumbo jet Boeing 747 seri 400 itu kemudian lepas landas sekitar pukul 11.15 Wita, dari landasan pacu sebelah timur Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Setelah pesawat raja tinggal landas, dua pesawat lain menyusul, yakni pesawat cadangan raja dan pesawat yang mengangkut kru dan tim medis, dengan interval 15 menit setelah pesawat sang raja tinggal landas.
Pada Minggu (12/3/2017) pagi, Menlu Retno Marsudi sempat melakukan kunjungan kehormatan pada Raja Salman di Hotel St Regis, tempat raja menginap. Dalam pertemuan itu, kata Retno, Raja Salman sangat senang tinggal di Bali.
“Beliau menyampaikan udara di Bali lebih dingin daripada di Jeddah (Arab Saudi),” ungkap Retno.
Retno menambahkan, Raja Salman sangat menikmati kunjungannya di Indonesia, baik kunjungan ke Jakarta maupun liburannya di Bali.
Retno mengatakan, menjelang keberangkatan, pada pukul 09.30 Wita Presiden Joko Widodo sempat berbincang-bincang dengan Raja Salman via telepon. Retno menjelaskan ada dua hal yang dibicarakan antara Jokowi dan Raja Salman.
"Intinya menyampaikan selamat jalan. Kedua, pesan yang paling penting adalah harapan agar segera ditindaklanjuti semua hasil kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia," tuturnya.
Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menuturkan, sebuah kehormatan bagi Bali dikunjungi oleh seorang kepala negara dalam waktu yang cukup lama. Ia berharap Raja Salman dan rombongannya terkesan dengan kunjungannya ke Bali kali ini.
“Saya tadi tidak lupa menyampaikan kepada Duta Besar Indonesia di Arab Saudi, bahwa apabila ada keluhan-keluhan mohon disampaikan untuk kita perbaiki,” kata Pastika.
Menurut Pastika, melayani sekitar 1.500 anggota rombongan Raja Salman yang datang ke Bali, pasti ada pelayanan yang belum sempurna, dan itu bisa menjadi masukan untuk perbaikan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku hanya menyampaikan selamat jalan ketika berjabat tangan dengan Raja Salman.
"Secara khusus tidak ada yang disampaikan, saya hanya menyampaikan selamat kepada raja. Mudah-mudahan Tuhan melindungi dan selamat sampai tempat tujuan," papar Lukman setelah mengantar Raja Salman.
Lukman menambahkan, ia juga menyerahkan cendera mata berupa mushaf atau kitab Alquran. Menurut Lukman, cendera mata ini memiliki kekhasan karena di pinggiran setiap ayat suci diberi ornamen khas Indonesia.
"Cendera mata saya berikan sebagai kenangan khas Indonesia," kata Lukman.
Reporter: Fauzal Al Jundi