Petani Kendeng Kembali Gelar Aksi Semen Kaki, Ini Komentar Ganjar
"Kenapa? Itu warga Rembang atau Pati? Rembang dan Pati enggak apa-apa, kan dia punya hak toh," kata Ganjar.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa aksi cor kaki oleh petani Pegunungan Kendeng di depan Istana Negara, Senin (13/3/2017), tidak perlu dipermasalahkan. Ganjar menilai, aksi itu adalah hak untuk menyampaikan pendapat.
"Kenapa? Itu warga Rembang atau Pati? Rembang dan Pati enggak apa-apa, kan dia punya hak toh," kata Ganjar ketika dimintai komentar atas aksi itu, Selasa (14/3/2017).
Baca: Petani Kendeng Kembali Gelar Aksi Cor Kaki Di Seberang Istana
Warga Kendeng, lanjut Ganjar, telah diundang untuk diajak berbicara di sidang komisi Amdal di Dinas lingkungan hidup.
Pihak pendamping dari Walhi juga diundang, namun tidak hadir.
"Saya mengundang mereka, saya undang ketika sidang komisi Amdal, kita undang. Walhi kita undang tapi ndak datang. Katanya enggak sesuai melanggar lingkungan, ya mbok diuji di situ," tambahnya.
Ganjar menyayangkan, warga tidak bersedia ikut dalam forum yang disediakan. Namun demikian, ia menghormati pilihan yang dibuat warga.
"Setelah paparan pertama, malah temen-temen pulang, walk out. Maksud saya, mau kasih ruang fair kepada mereka untuk melakukan itu, tapi saya menghormati seluruh ekspresi, aspirasi yang disampaikan," tambahnya.
Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali menggelar aksi mencor kaki dengan semen di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Ada lima petani yang melakukan cor kedua kaki, yaitu dua laki-laki dan tiga perempuan. Mereka protes atas kebijakan Ganjar yang menerbitkan izin baru untuk melanjutkan kembali pabrik semen Indonesia di Rembang.
"Kami kembali melakukan aksi protes ini. Sudah beberapa kali kami melakukan aksi menyemen kaki, meminta Presiden Joko Widodo menghentikan operasi Pabrik Semen di Rembang," ujar Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng Joko Prianto.
Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.