Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendukung Pabrik Semen Kendeng Sebut Pengaruh LSM Sebabkan Sebagian Warga Menolak

"Kita dari warga masyarakat asli Rembang mendukung. Ini mereka yang menolak karena pengaruh LSM dari luar saja,"

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pendukung Pabrik Semen Kendeng Sebut Pengaruh LSM Sebabkan Sebagian Warga Menolak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah petani dari Pegunungan Kendeng bersama sejumlah aktivis melakukan aksi memasung kaki dengan semen di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/3/2017). Aksi memasung kaki dengan semen yang telah berlangsung 8 hari terus dilakukan Petani Pegunungan Kendeng dan jumlahnya semakin bertambah menjadi 50 orang ditambah 10 aktivis dengan tujuan meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan izin lingkungan Pembangunan dan Pertambangan Pabrik PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

PK diajukan atas dasar penemuan bukti baru (novum), terutama dokumen pernyataan saksi palsu yang menyebutkan kehadiran dalam sosialisasi pembangunan pabrik semen.

MA lantas mengabulkan perkara dengan nomor registrasi 99 PK/TUN/2016 ini, yakni membatalkan objek sengketa atau pabrik semen yang akan dibangun.

Putusan sendiri keluar pada Rabu, 5 Oktober 2016.

Gubernur Ganjar kembali menerbitkan izin lingkungan terbaru untuk PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang.

Izin terbaru yang diterbitkan ini adalah untuk mengatur kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen Indonesia.

Penerbitan izin tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6 Tahun 2017.

Keputusan Gubernur ditandatangani Kamis, 23 Februari 2017.

Berita Rekomendasi

Tapi Wahyudi menyebutkan, penerbitan izin yang dikeluarkan Ganjar semata demi kesejahteraan rakyat.

Selama proyek tersebut berlangsung, kata dia sudah banyak menyerap tenaga kerja dari warga sekitar.

Sebagai bukti sudah terjadi perubahan yang signifikan pada kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.

"Dari warga yang semula menganggur, merantau, sekarang ibu-ibu di sana sudah bisa berjualan, bapak-bapaknya kerja di pabrik," katanya.

Sehingga kata dia, kemajuan di desa sudah sangat pesat.


"Desa kami dan desa sekitar, khususnya rembang. Banyak hal positif," ujar Wahyudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas