Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terumbu Raja Empat Dirusak Kapal Pesiar, Luhut Panjaitan Masih Tunggu Hasil Investigasi

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan investigasi soal terumbu karang yang rusak di Raja Ampat, Papua masih dihitung.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Terumbu Raja Empat Dirusak Kapal Pesiar, Luhut Panjaitan Masih Tunggu Hasil Investigasi
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Menteri Koordintor Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan investigasi soal terumbu karang yang rusak di Raja Ampat, Papua masih dihitung.

"Pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tadi, investigasi masih dilakukan oleh tim terpadu. Kami akan menunggu hasilnya beberapa hari kedepan," jelas Luhut.

Menurut Luhut yang terpenting ialah asuransi dari kapal tersebut telah hadir di Indonesia.

"Kami juga sudah mendapat beberapa data kerusakan," lanjutnya.

Luhut juga menegaskan Pemerintah akan lakukan langkah hukum internasional untuk menindak kasus kerusakan terumbu karang ini.

"Kami juga akan mengevaluasi bagaimana bisa kapal itu dapat lolos dari pengamatan sampai masuk ke dalam perairan dangkal di kepuluan Raja Ampat," terang Luhut.

Dia menjelaskan pihaknya juga akan mengkaji peraturan-peraturan yang ada sekarang ini terkait bagimana bisa kapal tersebut bisa masuk dan kandas di perairan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Nantinya akan Kami evaluasi peraturan-peraturan disini terkait kapal izin bersandar di Kepulauan Raja Ampat. Kedepannya yang paling penting adalah memperbaiki peraturan Kita agar kejadian ini tidak terulang kembali," ungkapnya.

Menurut Luhut, pihaknya akan menggandeng sejumlah kalangan dari dalam maupu luar negeri untuk ikut menyelidiki kejadian ini.

"Terumbu karang di Raja Ampat adalah keindahan bawah laut yang termasuk ke dalam aset dunia. Oleh sebab itu, nanti Kami akan mengikutsertakan pihak luar untuk ikut menyelidiki kasus ini," imbuhnya.

Sebelumnya, peristiwa kapal pesiar MV Caledonian Sky berpenumpang 102 orang menerabas terumbu karang di Raja Ampat itu terjadi pada 4 Maret 2017 lalu.

Kapal hendak mengantarkan wisatawan melakukan pengamatan burung di Waigeo. Entah apa penyebabnya, kapal itu terjebak di perairan dangkal.

Namun, boat menarik kapal itu pada saat air belum pasang sehingga merusak terumbu karang di bawahnya.

Menurut hasil kajian Conservation International, luas yang mengalami kerusakan mencapai 13.500 meter persegi.

Tak hanya luasnya kerusakan terumbu karang yang membuat kejadian ini memprihatinkan tetapi juga bahwa area yang rusak sebenarnya masuk dalam zona inti Kawasan Konservasi Perairan Daerah Selat Dampier.

Kawasan itu memiliki keragaman koral tinggi, menjadi tempat memijah beragam jenis ikan komersial, dan menjadi area ketahanan pangan bagi Raja Ampat dan sekitarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas