Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Dukung Perjuangan Petani Kendeng

Daniel mengakui pembangunan pabrik semen sangat penting tetapi jangan sampai menghancurkan sumber air kehidupan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PKB Dukung Perjuangan Petani Kendeng
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah petani dari Pegunungan Kendeng bersama sejumlah aktivis melakukan aksi memasung kaki dengan semen di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/3/2017). Aksi memasung kaki dengan semen yang telah berlangsung 8 hari terus dilakukan Petani Pegunungan Kendeng dan jumlahnya semakin bertambah menjadi 50 orang ditambah 10 aktivis dengan tujuan meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan izin lingkungan Pembangunan dan Pertambangan Pabrik PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membela perjuangan petani kendeng yang menolak pembangunan pabrik semen Rembang. Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan anggotanya di Komisi VII DPR telah memutuskan berada dibelakang petani Kendeng.

"Mana yang lebih penting bagi kehidupan, air atau semen? Pegunungan kendeng ini menjadi sumber air kehidupan bagi lima kabupaten," kata Daniel melalui pesan singkat, Selasa (21/3/2017).

Daniel mengatakan sumber air itu bukan hanya untuk kebutuhan dasar hidup manusia tapi juga menjadi bahan baku pertanian sumber pangan nasional.

"Memangnya kita ingin merampas dan menghancurkan sumber kehidupan tersebut?" tanya Daniel.

Daniel mengakui pembangunan pabrik semen sangat penting tetapi jangan sampai menghancurkan sumber air kehidupan. Menurut Daniel, semua pihak bisa mencontoh Mama Aleta di NTT yang berjuang menyelamatkan Gunung Nausus Molo yang ingin ditambang dengan menghancurkan sumber air di sana.

"PKB akan mengajak Mama Aleta mendampingi para petani selain Cak Imin akan berkomunikasi dengan presiden agar keputusan yang diambil secara hati-hati sehingga tidak merusak sumber air kehidupan," kata Daniel.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas