Nanang Kosim Terduga Teroris Tewas di Cilegon Terlibat Bom Thamrin dan Pengajar Teknik Persenjataan
Nanang Kosim terduga teroris yang tewas tertembak Densus 88 Antiteror di Cilegon terlibat sejumlah aksi teror di Tanah Air.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nanang Kosim terduga teroris yang tewas tertembak Densus 88 Antiteror di Cilegon terlibat sejumlah aksi teror di Tanah Air.
Di antaranya diduga terlibat anggota kelompok pengeboman di Jalan MH Thamrin awal 2016.
Serta menjadi pengajar teknik persenjataan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan Nanang Kosim mengikuti pertemuan kelompok radikal JAD se-Indonesia di Batu, Malang, Jawa Timur.
Pertemuan berlangsung 20 hingga 25 November 2015.
"(Dalam pertemuan itu) Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Nanang juga ikut merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok JAD pengganti Poso.
Dia juga yang menyembunyikan tersangka kasus bom di Jalan MH Thamrin, Abu Asybal, awal 2016.
Nanang bersama dengan Fajrun juga ikut melakukan latihan membuat bom di Gorontalo pada 2016.
Baca: Densus 88 Temukan Pistol Jenis FN dari Terduga Teroris di Cilegon
Baca: Baku Tembak dengan Densus 88, Seorang Terduga Teroris Luka Tembak dan Satu Tewas
Selain itu, Nanang Kosim juga mengetahui dan menyembunyikan pelaku bom molotov gereja di Samarinda, Kalimantan Timur, Andi Bakso.
Nanang juga terdeteksi pernah membeli senjata api M16 untuk kelompok JAD yang direncanakan sejak 2015.
Diberitakan, terduga teroris Nanang Kosim tewas dalam penyergapan tim Densus 88 Antiteror di depan pabrik semen PT Merah Putih, Jalan Raya Cilegon Anyer Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis (23/3/2017) siang.
Dua mobil yang ditumpanginya bersama tiga terduga teroris lainnya disergap tim Densus 88.
Dia tewas ditembak tim Densus 88 yang menyergapnya karena melakukan perlawanan.
Sebelum tertemba, Nanang melepaskan tembakan ke arah petugas dan mobil yang dikendarainya menabrak mobil petugas Densus 88.