Miryam S Haryani Tak Terlihat di Gedung DPR
Politikus Hanura Miryam S Haryani tidak terlihat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Politikus Hanura Miryam S Haryani tidak terlihat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Miryam membuat geger sidang kasus e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) karena menangis dan mencabut keterangan berita acara pemeriksaan (BAP).
Pantauan Tribunnews.com, ruang kerja Miryam di lantai 16 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen terkunci.
Miryam menempati ruangan 1618. Ruang kerja Miryam terletak di sudut lorong lantai 16.
Suasana saat itu sepi karena Jumat merupakan hari fraksi. Sehingga, anggota DPR berada di daerah pemilihan atau dapil.
Lantai tersebut berisikan ruang kerja politikus Hanura, Gerindra dan PKB. "Stafnya tidak ada, sudah pulang," kata petugas keamanan.
Petugas keamanan mengatakan Miryam terakhir terlihat saat bersaksi di pengadilan Tipikor.
"Saya lupa sebelum bersaksi atau setelah bersaksi, ibu datang kesini," ujar petugas tersebut.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI dari fraksi Hanura Miryam S Haryani menangis sembari menceritakan pengalamannya saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi saat penyidikan dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
Miryam mengaku diancam dan ditekan oleh tiga orang penyidik saat dimintai keterangannya. Dua orang penyidik yang dia ingat namanya adalah Novel dan Damanik.
Keterangan tersebut disampaikan Miryam saat ditanya majelis hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi mengenai isu Berita Acara Pemeriksan (BAP).
Miryam mengatakan isi BAP tersebut tidak benar hendak mencabut isinya.
"Saya diancam, Pak," jawab Miryam menjawab pertanyaan anggota Majelis Hakim Franky Tambuwun, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Miryam mengaku takut saat diperiksa penyidik karena terus diancam dan ditekan.
Pengakuan Miryam, penyidik saat itu mengatakan sebenarnya hendak menangkap dia tahun 2010 namun urung dilakukan.
Ketakutan Miryam semakin bertambah lantaran penyidik, menurut dia, mengatakan sebelumnya memeriksa anggota DPR RI Azis Syamsuddin dan Bambang Soesatyo sampai buang air besar.