PT KAI Bantah Ada 'Permainan' soal Tiket Lebaran yang Ludes
PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah adanya "permainan" pembagian jatah tiket dengan agen penjualan lainnya.
Editor: Sanusi
Berita ini telah mengalami ralat dari judul sebelumnya "PT KAI Bantah karena Ada 'Permainan' soal Tiket Lebaran yang Ludes"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah adanya "permainan" pembagian jatah tiket dengan agen penjualan lainnya.
Direktur Komersial dan IT PT KAI, Kuncoro Wibowo menjelaskan, kelangkaan tiket mudik ke berbagai pelosok Pulau Jawa murni disebabkan antrean pembelian secara online.
"Pihak agen nggak bisa mesen banyak, nggak mungkin mereka, kami semua sama perorangan, agen, juga sama dengan vending machine, loket kami," kata Kuncoro dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Sabtu (25/3/2017).
Kuncoro mengatakan, tiket tersebut memang bisa dibeli masyarakat melalui berbagai agen atau kanal seperti situs pembelian tiket, agen perjalanan, minimarket, maupun kanal lainnya.
Namun ketersediaan tiket di kanal-kanaltersebut tetap bermuara pada penjualan di server KAI. Masyarakat disarankan untuk membeli tiket dari 26 mitra kanal online yang ada.
"Kalau kemarin ada yang mengeluh server down, itu server dari channel-channel kami seperti mungkin Traveloka, tapi kalau dari server kami baik-baik saja, transaksi jalan terus," kata Kuncoro.
Saat ini, dari 695.420 tempat duduk yang dijual untuk perjalanan Lebaran 15-23 Juni 2017, baru terjual sekitar 228.000 tempat duduk.
Kuncoro menyarankan masyarakat dengan titik keberangkatan Jakarta untuk berangkat dari Bandung jika sudah kehabisan tiket.(Nibras Nada Nailufar)