Djarot Singgung Pemecatan Anies sebagai Mendikbud oleh Presiden Jokowi
"Kalau Pak Anies dulu bisa dipecat, karena Pak Anies pembantu presiden. Kalau presidennya enggak cocok sama pembantunya ya diberhentikan," ujar Djarot
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa seorang kepala daerah tidak bisa diberhentikan oleh individu.
Hal itu, kata Djarot, berbeda dengan seorang menteri yang bisa diberhentikan oleh presiden.
Djarot menyampaikan hal ini dalam menanggapi ucapan calon gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, yang mengatakan bahwa ia tengah berusaha memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Ahok vs Anies di Mata Najwa, Siapa yang Menang?
Anies yakin bisa mengalahkan cagub pesaingnya, Ahok, pada hari pemilihan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 19 April.
"Kalau Pak Anies dulu bisa dipecat, karena Pak Anies pembantu presiden. Kalau presidennya enggak cocok sama pembantunya ya diberhentikan," ujar Djarot saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (29/3/2017).
Sebelum maju di Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dari Oktober 2014 sebelum akhirnya di-reshuffle pada Juli 2016.
Baca: Djarot: Ahok Makin Kalem, Anies Malah Sangat Emosional
Saat debat yang diadakan di salah satu stasiun televisi pada Senin (27/3/2017), Anies mendapatkan pemaparan yang diperolehnya berdasarkan penilaian para pengguna media sosial.
Dalam penilaian itu, disebutkan bahwa Anies cenderung santun, tetapi dianggap tak berani memecat bawahannya yang kinerjanya buruk.
Menanggapi hal itu, Anies berujar bahwa saat ini dia tengah berusaha untuk memecat Basuki.
Ucapan ini menunjukkan keyakinan Anies untuk bisa menang pada Pilkada DKI 2017.
Sementara itu, Djarot yakin mayoritas warga Jakarta akan memilih dia dan Basuki pada pemungutan suara mendatang.
Karena itu, ia tidak yakin Anies bisa "memecat" Ahok.
"Karena kami kan pelayan warga. Jadi yang menentukan biarkan warga. Kenapa? karena misalnya kalau dia tidak puas dengan Basuki-Djarot, enggak puas ya putus kontrak. Kami ini kan pelayan kontrak yang jalani kontrak lima tahun," kata Djarot.
Penulis : Alsadad Rudi