Dari Aksi 212 ke Aksi 313, Benarkah Aksi dengan Tujuan Politis yang Mengatasnamakan Agama?
Said Aqil Siradj mengingatkan, agar setiap pihak berlaku bijak, sehingga tidak terjerumus dalam tujuan politis yang mengatasnamakan agama.
Editor: Sapto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lewat sebulan lalu, aksi unjuk rasa bertajuk Aksi 212 digelar di pusat Kota Jakarta.
Aksi serupa, Jumat (31/3/2017), kembali digelar, kali ini dengan tajuk Aksi 313.
Tuntutan dari yang menginisiasi, yakni Forum Umat Islam (FUI), masih sama.
Baca: Soal Tujuan Aksi 313, Ini Kata Sekjen FUI
Istana Kepresidenan pun merespons tuntutan dalam Aksi 313 ini.
Pemerintah meminta semua pihak menghormati proses hukum yang menjadi ranah pengadilan.
Aksi 313 juga mendapat sorotan dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengingatkan, agar setiap pihak berlaku bijak, sehingga tidak terjerumus dalam tujuan politis yang mengatasnamakan agama.
Baca: Ketum PBNU Said Aqil Siradj: NU Sama Sekali Tidak di Bawah FUI, NU Bukan Anteknya FUI!
Baca: Anggap Aksi 313 tak Relevan, Ketum PBNU Said Aqil Siradj: Tidak Senang Ahok, Jangan Pilih Ahok
Baca: Sayangkan Tujuan Aksi 313, Ketum PBNU Said Aqil: Mari Demo Anti-Narkoba, Anti-Korupsi, Anti-Teroris
Senada dengan Nahdlatul Ulama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menilai, bisa jadi aksi tersebut dipolitisasi.
Baca: Tegaskan tak Ikut Aksi 313, PP Muhammadiyah: FUI Hendaknya tak Cantumkan Nama Muhammadiyah
Namun, pada akhirnya Aksi 313 tetap berlangsung.
Informasi lengkapnya, simak dalam tayangan video di atas. (*)